octa vaganza

Diyah Rahmawati, Petani Milenial Kota Malang

MALANG—Kaum milenial banyak disebut ingin bekerja di bidang teknologi informasi, komunikasi bahkan jagat hiburan. Tapi Diyah Rahmawati Wicaksana Ningtyas (Diyah) justru memilih menjadi petani sayuran organik.

Menjadi petani terinspirasi dari pengalaman hidupnya ketika pada 2014 mendapat penyakit parah dan oleh dokter divonis bisa berulang.  Namun Diyah percaya bahwa Tuhan menurunkan penyakit, sekaligus obatnya. 

“Saya meyakini bahwa obatnya bisa jadi ada di sekitar kita. Saya kemudian menanam sayuran secara organik di teras rumah yang luasnya 3 x 1,5 meter. Setelah panen, sayuran itu dijus kemudian dicampur dengan pisang dan madu untuk dijadikan sarapan. Alhamdulillah, penyakitnya tidak berulang,” tutur Diyah kepada Peluang, Senin (19/10/20).

Akhirnya Diyah malah terinspirasi ingin mengembangkan sayuran organik. Dia ingin sayuran organik diproduksi sepraktis mungkin dan terjangkau. Pada 2015, Diyah pun terjun ke dunia bisnis dengan brand Abang Sayur Organik.

Selain itu sebagai alumni Fakutas Pertanian Universitas Brawijaya, dia prihatin teman-temannya lebih suka bekerja di instasi dan BUMN daripada mengembangkan pertanian.  “Kita butuh penerus petani,” katanya.

Diyah kemudian menjadi pemilik Natural Organic Indonesia dan juga founder Abang Sayur Organik. Berlokasi di Kota Malang, Diyah mengembangkan usaha yang bergerak di bidang on farm dan off farm.

Di bidang on farm, ia membudidayakan sayuran organik segar. Sementara di bidang off farm, Diyah memproduksi camilan dan tempe organik. Usahanya ini masuk dalam lima kelompok Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Terbaik Kementan tahun 2018.

Sarjana Pertanian Universitas Brawijaya ini mengaku selama masa pandemi Covid-19, omzetnya naik hampir 50%. Sebelumnya, omzet per bulan mencapai Rp60 juta dan saat pandemi naik hingga Rp90 juta. 

Produksi sayurannya sekitar satu ton per bulan dengan lahan seluas 1,9 hektare. Sayurannya dipasarkan untuk konsumen  rumahan, konsentrasi utama di Malang Raya. Ada juga yang dipasarkan beberapa ke luar kota di wilayah Jatim.  Untuk konsumen  bussiness to bussines (B2B), meliputi Jatim.

Kegigihan perempuan kelahiran 8 April1985 ini rupanya mendapat apresiasi, menjadi Duta Petani Milenial 2020 dari Kota Malang Jawa Timur. Usahanya ini masuk dalam lima kelompok Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Terbaik Kementan tahun 2018.

“Tak hanya berorientasi bisnis kami pun memiliki sarana edukasi bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan menggali lebih dalam sektor pertanian melalui P4S Bumi Malang Lestari” papar Diyah.


Ke depan ingin mendorong masyarakat di perkotaan untuk menanam sayuran atau tanaman yang bisa menjadi lumbung pangan.  Menurut Diyah siapa pun yang menanam dan memanen sebetulnya adalah petani.  Dia juga memiliki mitra petani.

“Ke depan, kami akan mengembangkan bisnisnya dan  ingin ekspor,” pungkasnya (Van)

Exit mobile version