Peluang News, Jakarta – Diversifikasi produk dan inovasi menjadi kunci utama bagi pengusaha untuk bertahan di tengah perubahan perilaku pasar. Hal ini disampaikan oleh Rhesa Yogaswara, Presiden of PERPI dalam acara yang digelar oleh Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (Perpi), bertema “Indonesia Market Behaviour Outlook 2025” di Jakarta, kemarin.
Menurut Rhesa, diversifikasi yang didukung oleh aktivitas penelitian dan pengembangan (research and development atau R&D) sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan ekonomi saat ini.
“Untuk pengusaha, diversifikasi produk adalah keharusan. Ini diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan market yang terus tumbuh di berbagai segmen. Inovasi dan aktivitas R&D sangat penting agar diversifikasi berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan,” jelas Rhesa Yogaswara
Kebijakan Pro-Inovasi
Rhesa juga menyoroti peran pemerintah dalam mendukung sektor usaha. Ia berharap adanya kerangka kebijakan yang mampu mendorong inovasi melalui sinergi antara pemerintah dan asosiasi.
“Kerangka kebijakan perlu diarahkan untuk mendukung aktivitas R&D yang pro-pengusaha. Dengan sinergi antara pemerintah dan asosiasi, kita bisa menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan sektor usaha,” tambahnya.
Dalam acara tersebut, Rhesa juga membahas fenomena penurunan kelas menengah yang disebabkan oleh kondisi ekonomi yang menekan daya beli masyarakat. Perubahan ini terlihat pada produk-produk yang sebelumnya dikonsumsi oleh kelas menengah dan atas, yang kini mulai mengalami pergeseran konsumsi.
“Kelas menengah menghadapi tekanan berat, terutama terkait daya beli. Pendapatan mereka yang biasanya berasal dari institusi besar kini terganggu, sehingga menyebabkan mereka kesulitan untuk mempertahankan gaya hidup sebelumnya,” ungkapnya.
Rhesa menekankan pentingnya menciptakan kembali sumber pendapatan, baik melalui referensi kerja baru maupun pembukaan lapangan pekerjaan. Ia juga menyarankan agar pemerintah menyusun kebijakan yang mendorong pertumbuhan usaha di sektor-sektor yang relevan dengan kondisi pasar saat ini.
Komersialisasi Hasil Riset sebagai Terobosan Ekonomi
Rhesa mengapresiasi kegiatan Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia, yang dinilai sebagai langkah positif untuk mengkomersialisasikan hasil penelitian. Menurutnya, sinergi antara asosiasi, pemerintah, dan pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing produk lokal sekaligus menciptakan lapangan kerja.
“Penemuan-penemuan hasil riset yang bisa dikomersialisasi adalah terobosan. Harapannya, output dari riset ini tidak hanya menjawab kebutuhan pasar, tetapi juga memberikan penghasilan kepada pelaku usaha. Dengan demikian, ekonomi dapat meningkat,” katanya.
Optimisme untuk Masa Depan
Rhesa optimis bahwa sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku usaha dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan diversifikasi produk dan kebijakan yang mendukung inovasi, tekanan ekonomi terhadap kelas menengah dapat diminimalkan, menciptakan peluang baru bagi masyarakat.
“Kolaborasi lintas sektor ini harus terus dijalankan agar ekonomi dapat bangkit kembali,”pungkas Rhesa
Diversifikasi produk, inovasi, dan sinergi antar pihak menjadi solusi utama untuk menghadapi tantangan ekonomi saat ini. Dengan dukungan kebijakan pemerintah yang pro-inovasi dan pengembangan hasil riset, sektor usaha diharapkan dapat tumbuh lebih kuat dan inklusif. Hal ini sekaligus menjadi harapan untuk memulihkan daya beli kelas menengah yang terdampak tekanan ekonomi. (Gema)