hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Distribusi Pupuk Kini Lebih Cepat, Mentan: Ini Revolusi Pertanian Era Presiden Prabowo

Distribusi Pupuk Kini Lebih Cepat, Mentan: Ini Revolusi Pertanian Era Presiden Prabowo
Petani tengah menaburkan pupuk urea di lahan sawahnya/dok.ist

Peluang News, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa percepatan distribusi pupuk saat ini, merupakan langkah revolusioner yang mampu meningkatkan produktivitas padi nasional secara signifikan dan berkelanjutan.

Dalam panen raya padi serentak yang berlangsung di 14 provinsi dan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dari Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4), Mentan menyampaikan bahwa sistem distribusi pupuk kini jauh lebih sederhana dibanding sebelumnya.

“Kalau dulu prosesnya panjang—harus lewat persetujuan 12 menteri, 38 gubernur, dan lebih dari 500 kepala daerah. Sekarang, berkat Inpres yang ditandatangani langsung oleh Presiden Prabowo, distribusi pupuk bisa langsung dari Kementan ke pabrik, lalu ke kelompok tani. Ini adalah revolusi di sektor pertanian,” ujar Amran dalam keterangan persnya, yang dikutip Selasa (8/4/2025)

Menurut Amran, kebijakan ini lahir dari komitmen Presiden untuk mempermudah akses petani terhadap pupuk, tanpa harus melewati birokrasi yang berbelit.

Ia pun menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Presiden terhadap sektor pertanian. “Terima kasih kepada Bapak Presiden atas perhatian dan langkah konkret yang langsung dirasakan petani,” ucapnya.

Amran juga menyoroti efek positif dari perubahan ini. Harga gabah saat ini telah menyentuh Rp6.500 per kilogram—kabar gembira bagi para petani. “Ini bukti nyata bahwa kebijakan Presiden berpihak kepada petani. Ada 100 juta petani yang menyampaikan rasa terima kasih mereka,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyebut program pompanisasi juga berkontribusi besar terhadap lonjakan produksi padi, khususnya di Pulau Jawa yang tercatat naik hingga 2,8 juta ton, meski harus menghadapi tantangan El Nino yang cukup panjang.

Tak hanya itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi gabah nasional pada Januari hingga Maret 2025 telah menyentuh 52 persen dari target tahunan. Pemerintah pun optimistis bisa mencapai target produksi 32 juta ton padi pada tahun ini sebagai bagian dari upaya menuju swasembada pangan di 2027.

“Capaian ini adalah hasil kerja sama lintas sektor, dari pusat hingga daerah, yang bergerak cepat menyikapi tantangan pangan nasional,” tutup Mentan. (RO)

pasang iklan di sini