BANDUNG—Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi mengungkapkan hingga 16 April 2020, terdapat 2768 usaha pariwisata tutup. Imbasnya sekitar 33 ribu tenaga kerja hampir kehilangan mata pencaharian.
Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik mengatakan, pihaknya segera mengambil langkah strategis untuk menanggulangi krisis di sektor wisata yang terjadi akibat pandemi Covid-19.
Pada fase krisis ini, langkah pertama yang akan diambil Disparbud Jabar adalah membantu para pelaku dan tenaga kerja sektor pariwisata yang terkena dampak.
“Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan dan program kepada mereka yang bergantung pada industri ini. Kami coba bersinergi dan berkoordinasi dengan kabupaten/kota,” kata Dedi, dalam keterangan persnya, Sabtu (18/4/20).
Langkah strategis ini pun telah disampaikan kepada Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf), Wishnutama, dalam rapat terbatas melalui video conference, 16 April 2020.
Rapat virtual ini diikuti oleh 6 perwakilan provinsi yang wilayahnya memiliki destinasi super prioritas (DSP), yakni Sumut, Jateng, DIY, NTB, NTT dan Sulut. Selain itu ada 5 perwakilan provinsi yang wilayahnya menjadi pintu utama masuk wisman yakni Bali, Jatim, DKI Jakarta dan Jabar.
Dedi menyatakan sebangun dengan program pemerintah pusat. Kementerian menginginkan adanya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kota/kabupaten untuk melewati masa-masa sulit ini.
“Kami menawarkan ada matching fund saat kedaruratan dan harus ada matching program saat recovery, dan matching promotions dengan event bersama” pungkas Dedi.