octa vaganza

Diskoria Hadirkan “Balada Insan Muda”  ala 1980-an Selera Milenial 

Duo Selektor Diskoria, Merdi Simanuntak (kiri) dan Fadli Aat (kanan)–Foto: Irvan Sjafari

JAKARTA—Lewat “Balada Insan Muda”, dua selector Diskoria melahirkan kembali lagu-lagu party seperti era 1980-an  ke era milenial.  Duo yang terdiri dari Merdy Simanjuntak  dan Fadli Aat ini meluncurkan single pertama mereka di hadapan awak media  di Zodiac, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Resminya lagu itu dirilis pada 14  Februari 2018 pertama kali oleh Suara Disko & Locker Media.

Berawal dari penampilan Merdi dan Aat pada acara Suara Disko pertama pada 2015, menjadi titik pertemuan dengan kolektif mencipta lagu Laieilmanimo, yaitu Arya Aditya Rmadhya (Lale)  dan Ilman Ibrahim Isa dari  Maliq & D’essentials serta Anindyo Baskoro (Nino) dari RAN.  Mereka sempat secara bersamaan mengisi seminar tentang musik pop bersama Proud Project.

“Selama ini kami membawakan lagu-lagu orang, kini kami ingin memperkenalkan lagu kami sendiri,” ucap Merdi.

“ Balada Insan Muda” ini merupakan interpretasi mereka terhadap skena musik Pop Indonesia era 80-an, dari segi aransemen musik dan penulisan lirik diterjemahkan oleh Laleilmanino, selaku komposer. Alat musik yang digunakan disesuaikan alat musik era 1980-an, seperti synthesizer analog dan piano Rhodes.

Menurut Merdi yang ingin disampaikan kepada pendengar adalah bawa musik Indonesia juga memiliki musik pop berkualitas di era-nya.  Dengan demikian pilihan bagi orang Indonesia untuk mendengar lagu pop berkualitas itu sebenarnya sangat luas,

“Lagu Indonesia tidak perlu menjadi pilihan terakhir untuk didengarkan dibanding lagu pop mancanegara,” ungkap Merdi.

Sementara Nino dalam konferensi pers menyebut bahwa sejumlah musisi era 1980-anseperti Chandra Darusman dan Chrisye  menjadi referensi.  Ketika kami mendengar lagu “Balada Insan Muda”. Seperti dibawa ke masa lalu, namun tetap menyajikan nuansa masa kini  seperti lagu-lagu yang dibawakan oleh RAN.

“Musik itu sebuah siklus. Setiap era punya kelebihannya sendiri.  Musim 1980-an akan tetap kembali digemari,” ujar Nino, seraya menyebutkan lagu ini berkisah soal indahnya jatuh cinta pada masa muda (Irvan  Sjafari).

 

 

Exit mobile version