
Peluang News, Depok – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Jawa Barat, mengeluarkan peringatan kepada seluruh sekolah di wilayahnya untuk meningkatkan pencegahan judi online di kalangan siswa.
“Kami tekankan kepada guru, tenaga kependidikan serta semua jenjang sekolah. Mulai PAUD, SD, SMP, hingga SMA dan SMK agar meningkatkan pengawasan judi online yang berpotensi mempengaruhi anak-anak peserta didik,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno, Sabtu (29/6/2024).
Dia menekankan perlu adanya kerja sama antara dinas pendidikan dengan kepala sekolah, komite sekolah, satpam, dan orang tua, untuk mengantisipasi masalah-masalah seperti judi online.
“Kita semua mengkhawatirkan ketergantungan terhadap judi online bakal memicu hal-hal yang tidak diharapkan. Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan sekadar game atau iseng-iseng berhadiah. Tapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga, dan masa depan anak-anak kita,” ujar Sutarno.
Dengan adanya upaya bersama, dia berharap dapat tercipta lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi perkembangan siswa. “Harus betul-betul adanya kerja sama yang baik, tidak hanya dari dinas pendidikan, melainkan seluruh pihak,” katanya.
Sutarno juga mengingatkan para guru, tenaga kependidikan, serta satpam agar juga menjauhi penyakit sosial ini. Karena ini bakal memicu terjadinya konflik yang berujung kepada yang tidak diharapkan.
“Kami belum punya penelitian secara objektif yang menghubungkan hal-hal yang tidak terduga sama judi online. Tapi hal negatif yang kita lihat sekarang ini sering kali ada perbedaan pendapat yang kecil-kecil di keluarga,” tutur dia.
Menurut pemerhati ekonomi itu, orang-orang yang terlibat judi online itu termasuk perilaku toksik (beracun). Sebab pelaku menggantungkan ekonominya pada spekulasi yang tak pasti.
“Belum lagi pemain judi online sering kali terganggu secara psikologi hingga sulit mengontrol emosi. Hal itu, tentu merusak keintiman keluarga dan yang akan menjadi korban tentu adalah anak, karena akibat percekcokan,” kata dia.
Sutarno mengkhawatirkan jika kepala keluarga bergantung terhadap spekulasi berjudi, pasti situasi keluarga tidak tentram. “Karena orang berjudi itu sering timbul emosi karena kalah atau kecewa,” ujarnya.
Dia menambahkan profesionalitas dalam mengemban tugas sebagai guru atau pendidik diperlukan dalam membentuk pribadi anak sebagai generasi penerus. Dunia pendidikan telah mengalami perubahan besar seiring dengan kemajuan teknologi.
“Era digital, inovasi,dan kreativitas membawa dampak yang signifikan,” kata Sutarno, mengakhiri. []