BANDUNG—Direktur Utama Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB KUMKM) Braman Setyo meresmikan kantor Satuan Tugas (Satgas) Monitoring bertempat di Gedung Pasca Sarjana Universitas Bandung, Sabtu (26/10/19).
Kantor Satgas ini merupakan yang ke empat di Indonesia, setelah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Sejauh ini ketiga kantor satgas yang telah berdiri menunjukan kinerja memuaskan, dengan mencapai target yang dibebankan.
“Alasan dibukanya Kantor Satgas berdasarkan masih tingginya non-performing loan/NPL di Jawa Barat. Selain itu LPDB yakin Jabar potensi yang luar biasa dari pelaku usahanya,” kata Braman.
Braman mengatakan kantor satgas ini diharapkan bisa memaksimalkan monitoring dan evaluasi kepada seluruh mitra LPDB di Jawa Barat.
“Monitoring bukan hanya untuk mitra yang bermasalah, tetapi juga untuk calon mitra, stakeholder, dan masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai LPDB bisa mendatangi kantor satgas kami.” sebut Braman.
Strategi “jemput bola” dikerahkan agar bisa menyalurkan dana bergulir LPDB merata di seluruh daerah dan meningkatkan efektifitas agar para pelaku usaha tidak perlu datang ke Jakarta.
Sementara Direktur Umum dan Hukum LPDB Jaenal Aripin menambahkan, kehadiran kantor satgas di Provinsi Jawa Barat ini diharapkan dana bergulir LPDB dapat tersalir dengaj optimal ke koperasi dan UKM, sehingga target penyaluran tahun 2019 dan tahun berikutnya dapat tercapai.
”Target penyaluran dana bergulir LPDB untuk tahun ini adalah 1,7 triliun rupiah dan per Oktober 2019 sudah tersalur 1,4 triliun rupiah,” ungkapnya.
Setelah 4 kantor satgas yang telah berdiri, LPDB merencanakan membuka kantor tambahan di Provinsi Riau yang akan dibuka bulan depan. Braman juga menargetkan akan membuka 3 kantor satgas pada 2020 mendatang (Reza).