Dirut Garuda Indonesia Beberkan Masalah Penerbangan Haji 2024

Dirut Garuda Indonesia Beberkan Masalah Penerbangan Haji 2024
Ilustrasi/dok.ist

Peluang News, Jakarta – Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan sebanyak 21% penerbangan haji 2024 mengalami keterlambatan dari jadwal yang ditentukan. Penyebab utama keterlambatan ini adalah 86% aspek operasional dan 14% masalah teknis.

“Aspek teknis terkait kerusakan pesawat, sedangkan aspek operasional termasuk penumpang terlambat atau izin ATC yang tertunda karena bandara penuh,” ungkap Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Juli 2024.

Irfan melaporkan maskapai Garuda Indonesia dari 292 penerbangan keberangkatan haji dari 9 embarkasi, 32% tepat waktu, dan 47% berangkat lebih awal dari jadwal. Untuk penerbangan pemulangan jemaah haji per 2 Juli 2024, 44% tepat waktu, 29% terlambat, dan 28% lebih awal.

Sebanyak 96% keterlambatan pemulangan disebabkan oleh aspek operasional, dan 4% oleh masalah teknis armada. Irfan juga menyebut insiden pesawat sewaan yang terbang tanpa awak dari Solo untuk menjemput jemaah haji di Jeddah mengalami kerusakan dan harus kembali ke Bandara Adi Sumarmo.

Tindak lanjut dari kejadian yang menimpa penerbangan GA-6239 rute Solo-Jeddah, Garuda telah menyiapkan pesawat pengganti. Pesawat jenis Airbus 330-300 yang disewa Garuda untuk penerbangan haji tahun ini mengalami masalah teknis pada salah satu mesin yang memerlukan pemeriksaan ulang dan perawatan.

“Penerbangan GA-6239 berangkat dari Solo setelah prosedur inspeksi rutin oleh pihak lessor dan tim terkait. Setelah lepas landas, Pilot in Command (PIC) menemukan indikator cockpit yang menunjukkan kondisi salah satu mesin pesawat memerlukan pengecekan lebih lanjut, sehingga PIC memutuskan untuk melakukan RTB ke Solo,” jelas Irfan. (Aji)

Exit mobile version