hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Dirut Bulog : El Nino Pengaruhi Produksi Beras Dunia Picu Kenaikan Harga

Peluangnews, Surabaya – Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan kondisi El Nino mempengaruhi produksi beras dunia. Hal tersebut menyebabkan kenaikan harga beras di seluruh dunia.

“Kondisi El Nino juga berpengaruh terhadap produksi beras. Bahkan menurut data BPS produksi beras di Indonesia November dan Desember mengalami defisit. Bahkan hingga Januari kemungkinan (produksi beras) masih defisit. Inilah yang menyebabkan harga menjadi naik,” ucap Bayu Krisnamurthi, seusai memberi kuliah umum di Universitas Airlangga Surabaya, Jumat (8/12/2023).

Di tengah tingginya harga beras itu, jelas Bayu, sejumhal upaya stabilisasi harga dilakukan Bulog. Pertama, dengan menyalurkan kebutuhan beras kepada 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) berpenghasilan rendah.

Kedua, Bulog juga sudah menyalurkan satu juta ton beras SPHP untuk dijual dengan harga yang lebih murah dari harga pasar. “Jadi harganya lebih murah Rp1.000 – Rp1.500 dari harga pasar,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Bulog mendapatkan izin untuk mengimpor beras 2 juta ton sejak Januari hingga saat ini yang sudah disebar ke 21 juta KPM berpenghasilan rendah.

“Impor tahap dua rencananya bulan ini dengan kuota 1 juta ton,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bayu mengatakan tahun depan pihaknya kembali akan melakukan importasi beras. Hal ini untuk menjaga stabilisasi harga karena masa panen terlambat akibat masa tanam yang telat.

“Kira-kira masa panen ini sekitar bulan Maret, kita tahu bulan tersebut sudah masuk Ramadan dan sebentar lagi Idul Fitri yang biasanya permintaan meningkat. Kita perlu jaga stabilisasi harganya. Apalagi Februari ada Pemilu. Untuk kuotanya masih menunggu diputuskan,” terangnya.

Bayu mengatakan stok cadangan beras pemerintah saat ini sekitar 1,57 juta ton dan cukup untuk Desember hingga Maret 2024 mendatang. “Mudah-mudahan hasil panennya bagus,” katanya.

Masalah Pangan Nasional

Dalam kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya. Bayu Krisnamurthi dalam kuliah umum “Peran Bulog dalam Rangka Menjaga Ketahanan Pangan Nasional” memaparkan sejumlah permasalahan pangan dipengaruhi oleh faktor penyediaan dan produksi, faktor permintaan dan konsumsi bahan, serta faktor pasar dan harga dunia.

“Pengelolaan pangan nasional memerlukan intervensi pemerintah agar tidak terjadi ketimpangan dari sisi produsen dan konsumen, yang mengakibatkan ketidakseimbangan mekanisme pasar akibat praktik oligopoli maupun monopoli dari pemilik modal yang lebih kuat,” katanya.

Menurut dia, intervensi pemerintah diperlukan dalam menjaga tiga pilar ketahanan pangan nasional untuk ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas pangan di dalam negeri.

Penugasan kepada Bulog merupakan salah satu solusi bagi pemerintah untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga pangan pokok masyarakat melalui penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk 11 jenis komoditas pangan, terutama beras, jagung, dan kedelai. (Aji)

Baca Juga: El Nino Melanda, Agripreneur Muda di Banjarbaru Tetap Berjaya

pasang iklan di sini