Hanya dalam waktu empat hari Dilan 1991 melejit menjadi box office Indonesia 2019 sebanyak 2,6 juta penonton. Jumlah itu diprediksi akan bertambah sejumlah bioskop menayangkannya dalam empat layar.
Sebagai catatan Dilan 1990 mencatat angka 6,3 juta penonton dan menjadi box office Indonesia 2018. Kalau saja jumlahnya terulang , maka film yang diangkat dari novel karya Pidi Baiq mencatatkan sejarah baru perfilman Indonesia.
Hingga saat ini box office Indonesia sepanjang sejarah dipegang oleh Warkop Reborn: Jangkrik Boss Part 1 sebanyak 6,8 juta penonton. Produser film Dilan 1991, Ody Mulia Hidayat menargetkan akan melewati jumlah itu.
“Saya berharap bisa melewati angka dari film Warkop,” cetus dia kepada awak media di Jakarta, Minggu malam (4/3/2019).
Dilan 1991 juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai film Indonesia pertama yang meraih penonton terbanyak pada penayangan perdana, yaitu sebanyak 800 ribu penonton.
“Dilan 1991 juga dapat ulasan sebuah media internasional karena rekor lainnya. Jika Avengers: Infinity War di bioskop Indonesia dala lima hari memperoleh Rp22 miliar, maka Dilan 1991 dalam tiga hari dapat Rp23 sampai Rp24 miliar,” ujar Ody.
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Sjafruddin keberhasilan Dillan 1990 maupun Dilan 1991 hendaknya menjadi pelajaran bagi produser film Indonesia untuk turun gunung apa yang diinginkan pasar.
“Ketika genre horor secara monton bermunculan kehadiran Dilan 1990 memberikan suasana baru. Genre itu recycle, film remaja romantis mendapat tempat pada masa tertentu, kalau dulu ada Sophan Sophian dan Widyawati era 1970-an, kemudian Rano Karno dan Yessy Gusman era 1980-an, lalu Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo era 2000-an, maka kini Iqbaal Ramadhan dan Vanessa Prescilla. Hanya lokasi syuting berbeda,” tutur Djonny ketika dihubungi Peluang, Senin (4 /3 /2019).
Terpikat cerita dari Dilan 1990 membuat penonton menunggu kehadiran Dilan 1991 dan sekuel ketiganya Milea juga akan ditunggu. Djonny memprediksi sekuel ketiganya juga akan laris
Hanya saja menurut dia, kehadiran Dilan 1991 membuat film Indonesia lain jeblok. Omzet mereka turun antara 40 hingga 50 persen. Hal ini terjadi karena keterbatasan layar bioskop di Indonesia.
“Pemerintah harus mendorong dengan ikut membiayai kehadiran bioskop baru. Jika itu dilakukan, akan lebih banyak film Indonesia mendapat tempat,” pungkas Djonny (Irvan Sjafari).