hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Didik Pelaku UKM Jadi Saudagar

Menciptakan wirausaha yang tangguh, tidak hanya seperti ungkapan memberikan kail bukan ikannya, tetapi juga perlu bimbingan di mana tempat yang bagus untuk memancing dan tentunya juga perlu pelatihan dan yang lebih penting lagi ialah permodalan.

Membantu permodalan yang mendidik bukan seperti sinterklas membagikan hadiah. Tetapi yang diberi pinjaman harus mengembalikannya dengan usaha yang dijalankannya. Nah, prinsip itu yang dianut Koperasi Konsumen Saudagar Minang Raya (Kopmen SMR).

Saat menggelar Rapat Anggota Tahunan pertengahan Maret lalu di Padang, Sumatera Barat, koperasi berusia muda ini menegaskan jalur bisnisnya di sektor pembiayaan. “Kami bukan koperasi simpan pinjam, SMR adalah wadah para pengusaha minang yang mau bersatu menjalin usaha bersama dan menyisihkan sebagian keuntungan untuk membantu usaha mikro kecil di ranah minang,” kata Ketua Kopmen SMR Joinerri Kahar. Seperti layaknya bisnis investasi, Kopmen SMR berupaya mencari berbagai peluang usaha yang potensial dan layak dibiayai. Sumbernya bisa berupa peningkatan usaha anggota dan yang diutamakan adalah menghimpun dana bersama untuk usaha bersama. Kendati berbagai potensi bisnis terus dipacu, SMR juga mengembangkan program pembiayaan social ayng tujuannya mengangkat kalangan usahawan mikro dan kecil kian mandiri.  Program yang disebut Dana Titipan Bergulir (DTB) ini intinya memberikan pembiayaan tanpa bunga kepada para pedagang kecil, sehingga mereka tidak lagi menjadi korban para rentenir, pelepas pinjaman berbunga tinggi.

Sumber modal DTB berasal dari penyisihan usaha, donasi maupun zakat para anggota SMR yang  dirintis awal tahun lalu dengan potensi terus meningkat seiring bertambahnya jumlah anggota. Hingga Maret 2020. DTB sudah disalurkan kepada 120 usaha mikro dengan rerata Rp1 juta sampai Rp5 juta maksimum.

“Ini pinjaman murni tanpa bunga dan tanpa jasa, tapi peminjam harus konsisten mengembalikan, karenanya tim kami melakukan pengawasan ketat di lapangan,” pungkas Joineri Kahar. Hingga akhir tahun ini Joi menjanjikan DTB akan tersalur Rp2 miliar. 

Respon Gubernur

Terobosan yang dilakukan Kopmen SMR mendapat respon positif Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. “Kami berharap program ini berkesinambungan sehingga para pedagang kecil terhindar dari incaran rentenir pelepas bunga tinggi,” kata Irwan Prayitno saat memberi sambutan pada RAT KSMR. Irwan mendorong KSMR menjaga kelangsungan DTB  sehingga mampu menjadikan para pelaku usaha mikro di Sumbar naik kelas atau menjadi saudagar.

Kinerja keuangan koperasi yang didirikan tiga tahun dan sudah beranggotakan 470 orang (90 persen di antaranya pelaku UMKM) meningkat signifikan. Jumlah aset koperasi dari simpanan dan laba yang dibagikan dari Rp1,12 miliar pada 2018 melesat menjadi Rp1,5 miliar pada 2019. Begitu juga dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) tumbuh dari Rp258 jutaan menjadi Rp488 jutaan atau setara dengan 89%.

Kopmen SMR menjalankan berbagai kegiatan bisnis, di antaranya pengadaan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) yang melibatkan 98 orang di luar SMR. Zakatnya masuk ke dana bergulir, sebagai pembiayaan operasional, termasuk disisihkan untuk pengelola. Kopmen SMR juga menanamkan investasi dengan berbagai usaha seperti CV Hiberjaya, Susi Hendrika, Gema Riau Pratama dan sebagainya.  (Irvan)

pasang iklan di sini