octa vaganza

Di Sini Agus, Di Sana Agus, Di Mana-mana… Agus

Komunitas unik ini namanya Agus Agus Bersaudara Indonesia (AABI). Mereka mengklaim punya anggota tak kurang dari 10.000 orang—dari Sabang sampai Merauke. Semuanya bernama Agus.

NAMA “Agus” kiranya terlalu akrab di telinga masyarakat Indonesia. Khususnya di kalangan etnis Jawa dan Sunda. Nama itu aseli pasaran. Bahkan surplus. Entah bagaimana idenya muncul, seorang Agus Saefullah berpikir untuk membuat sebuah perkumpulan. Khusus menghimpun semua yang bernama Agus. Awalnya, konon, dari silaturahim antarkerabat. Gusjam, sapaan akrab Agus Saefullah, lalu mengajak beberapa kerabatnya membentuk sebuah komunitas.

Komunitas itu lalu diberi nama Agus Agus Bersaudara Indonesia (AABI). Secara resmi terbentuk di Bandung, Jawa Barat, pada 13 Desember 2015. “Dari medsos (media sosial) saya lihatkan banyak tuh nama Agus. Ya sudah, gabungin aja, biar rame. Kegiatan awalnya hanya silaturahim biasa-biasa aja.Tegur sapa di antara sesame pemilik nama Agus,” kata Agus Saefullah yang juga Ketua Umum AABI.

Nama Agus dan Lahir 17 Agustus Bisa Bikin SIM Gratis

Lambat laun, Komunitas AABI terus berkembang. Karena uniknya, makin banyak pula media massa yang meliput. “Semakin berkembang, akhirnya ya udah kami buat nama. Habis itu buat logo. Lalu harus adavisi misi. Alhamdulillah sekarang tahapan-tahapan itu sudah terpenuhi,” ujar Gusjam. Menurut dia, Komunitas AABI juga dibentuk untuk melestarikan nama Agus yang kini sudah jarang digunakan dikalangan generasi milenial.

Percaya atau tidak, kini AABI sudah memiliki lebih dari 10.000 anggota. Anggota komunitas ini tersebar dari Sabang sampai Merauke. Mencakup berbagai macam suku, ras, dan agama, baik lelaki maupun perempuan. Oya, nama Agus bukan hal yang aneh digunakan oleh perempuan Jawa. Dalam komunikasi antaranggota, tiap anggota memiliki nama panggilan masing-masing agar tidak menyulitkan memanggil karena semuanya memiliki kesamaan nama panggilan generik.

Dengan anggota 10.000 lebih itu, organisasi Agus Agus Bersaudara ditata layaknya sebuah partai politik. Ada jenjang hierarki strukturalnya dari atas sampai ke bawah. Di sini dikenal istilah DAP yaitu Dewan Agus Pusat, yang kantornya di Jakarta; DAD (Dewan Agus Daerah) itu tingkat provinsi, DAC (Dewan Agus Cabang) itu tingkat kabupaten dan kota; di samping ada juga ranting-ranting pada tingkat kecamatan.

Untuk menjadi anggota AABI, seseorang tentu wajib memiliki unsur nama ‘agus’. Baik di awal maupun di tengah nama. Pendaftaran sebagai anggota bisa dilakukan di website AABI www.agus.or.id.  Kegiatan Komunitas AABI bersifat sosial, seperti santunan untuk anak yatim piatu, satu bulan sekali. Tapi kegiatan bantuan semacam itu terlalu berisiko dilaksanakan di masa pandemi gegara Covid-19.

Menurut Gus Jam, AABI hadir sebagai sarana bersilaturahim antaranggota. Saat ini sudah terbentuk kepengurusan di berbagai daerah baik di wilayah Jawa ataupun luar Jawa. “Semangat brotherhood in harmony yang menjadi slogan AABI harus tetap menjiwai kebersaman anggota. Betapa kita adalah satu keluarga, dipersatukan oleh nama yang sama dan mencoba  melakukan hal yang terbaik,” ujar Gus Jam.

Selama 6 tahun perjalanan AABI, dikatakan sudah melewati cukup rintangan dan ujian. Namun anggota AABI tetap menunjukkan dedikasi dan loyalitasnya sehingga saat ini komunitas ini semakin berkembang di berbagai daerah. Dalam laporan pertanggungjawaban masa baktinya yang pertama, Gus Jam mengatakan AABI sudah melakukan banyak kegiatan baik yang sifatnya sosial maupun ekonomi. Selama ini banyak anggota AABI yang sudah dibantu untuk bisa mandiri.

Sisi ekonomi terus digarap oleh AABI dengan mengembangkan sejumlah usaha yang berdampak ekonomi. “Kita pingin AABI kehadirannya bisa dirasakan manfaatnya oleh anggota. Untuk itu kita selalu membuat terobosan usaha yang memiliki dampak ekonomi,” ujar Agus Nug, Koordinator Bidang Ekonomi dan Usaha (Ekoha).

Perkumpulan AABI mengadakan Musyawarah Nasional ke-2 untuk memilih ketua baru periode 2021-2026. Acara yang dibarengkan dengan HUT ke-6 AABI dilangsungkan di Perkebunan Teh Wonosari, Malang, Jawa Timur, Sabtu/Minggu, 11-12 Desember 2021. Delegasi dari berbagai daerah baik pengurus tingkat cabang (DAC) maupun pengurus daerah (DAD) dari seluruh Indonesiaaa menyepakati memilih kembali Agus Saifullah sebagai Ketua umum AABI lima tahun ke depan.

Selain pemilihan ketua baru, acara tersebut juga diramaikan dengan berbagai kegiatan seperti gowes bersama anggota AABI di perkebunan teh tersebut. Bagi anggota yang hadir, acara Munas dan HUT AABI ke-6 bisa mengobati kangen. Maklum,setelah 2 tahun tidak bisa berkumpul karena pandemi covid-19, ini kesempatan baik untuk kopi darat.

Donasi untuk Agus Penerima Restorative Justice

Sebuah kecelakaan hukum menimpa Agus Mustofa (28). Ia dituduh mencuri sepeda. Agus dibebaskan dari tuntutan pencurian kendaraan bermotor setelah menerima restorative justice di Kejati Jabar, Kota Bandung pada Selasa (25/1). Simpati dan dukungan untuk warga Kampung Cibiru, Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus mengalir dari berbagai pihak. Takkecuali tentunya dari komunitas AABI.

Agus Ridwan, pengurus bidang Soskesmas Dewan Agus Pusat mengatakan pihaknya di berbagai wilayah Indonesia menggalang donasi untuk Agus Mustofa dan keluarganya. “Kami terketuk pintu untuk saudara Agus Mustofa, yang kebetulan punya nama sama dengan kami, akhirnya kami menggalang donasi di lingkungan Agus,” ujar Agus Ridwan.

Dalam dua hari, pihaknya bisa mengumpulkan uang lebih dari Rp3 juta. Uang tersebut selanjutnya disalurkan untuk Agus Mustofa dalam bentuk sembako dan modal usaha. “Ini tahap awal sekaligus ingin tahu dulu tempat tinggalnya. Kabarnya Agus dirawat di rumah sakit, belum bisa ditengok. Kita ke tempat tinggalnya dulu memberi sembako ke ibunya,” tutur Agus Ridwan.

Pemberian modal usaha untuk Agus bakal dilakukan setelah pemuda itu pulang dari rumah sakit. Saat ini, Agus Mustofa sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK) Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat. “Nanti untuk tahap 2 mudah-mudahan ketemu langsung dengan Agus. Rencananya kan kita mau kasih modal buat dia supaya bisa usaha. Jadi, donasi ini bisa dimanfaatkan berkepanjangan ke depannya, bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Agus Ridwan.

Hampir semua komunitas Agus Agus Bersatu di Indonesia turut berdonasi sebagai bukti unjuk keprihatinan. Di antaranya dari komunitas Agus Agus Jombang, Lampung, Magelang, dan berbagai daerah lainnya diluar Jawa. “Hampir dari 25 daerah yang ada komunitas Agus Agus ini ikut terlibat menyumbangkan dana simpati untuk Agus Mustofa,” kata Agus Ridwan.●(Nay)

Exit mobile version