JAKARTA—-Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian meminta setiap kepala daerah mempunyai kemampuan entrepreneurship atau berwirausaha. Kemampuan ini berguna untuk menangkap peluang yang ada di daerahnya.
Dengan jiwa entrepreneurship, kepala daerah bukan saja mampu mencari pendapatan yang sebanyak-banyaknya dengan cara-cara sesuai aturan hukum dan kemudian menggunakannya atau membelanjakannya dengan tepat sasaran, hemat dan selektif.
“Dengan begini daerah rekan-rekan bupati dan walikota menjadi daerah surplus dalam bidang anggaran, bukan daerah yang defisit karena belanjanya lebih besar,” ujar Tito dalam sambutannya pada Hari Ulang Tahun Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ke 20 yang digelar di kantor Apkasi, Jakarta, Sabtu (30/5/20).
Jiwa wirausaha membuat kepala daerah menghindari belanja dengan program-program yang tidak bisa dieksekusi sementara pendapatannya lebih kecil, ibarat lebih besar pasak daripada tiang.
Dalam arahannya melalui video tersebut Menteri mengucapkan selamat hari jadi yang ke-20 baik kepada Apkasi maupun kepada Apeksi. Dalam kesempatan baik ini. Tito mengapresiasi kerjasama Apkasi dan Apeksi untuk ke depan terus sinergi dan berkolaborasi.
Dia mengajak kepada para kepala daerah untuk saling belajar, belajar dari daerah yang lebih sukses, bahkan dari daerah yang kurang berhasil sekali pun.
Apkasi, menurut Tito, akan bisa tumbuh dan berkembang dan dihormati oleh pemimpin lainnya baik Apkasi sendiri maupun Apeksi atau asosiasi gubernur atau asosiasi tingkat parlemen baik DPRD, DPRD Tingkat II dan lain-lain, untuk bisa memperkuat marwah daripada Apkasi.
“Apkasi bisa menjadi penyaluran kepala daerah lainnya, untuk menyamakan persepsi, saluran untuk menyampaikan aspirasi dan saluran juga untuk melakukan koreksi,” imbuhnya.
Dikatakannya, kerja sama perlu dibangun ke semua pihak, baik dengan Apeksi, maupun dengan asosiasi lainnya dan dengan pemerintah pusat. Hanya dengan kebersamaan kita bisa membangun, karena kewenangan pembangunan di daerah masing-masing tidak sepenuhnya ada di tangan para bupati/wali kota, tapi ada yang di pemerintah pusat, tingkat provinsi, bahkan ada yang di tingkat desa.
Digelar dengan Protokol Kesehatan
HUT ke 20 Apkasi digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini digelar sebagai salah satu bentuk syukur bahwa Apkasi mampu melewati dua dekade dalam mengawal pelaksanaan otonomi daerah.
Tampak hadir di Kantor Apkasi mulai dari Prof Ryaas Rasyid, selaku Penasehat Khusus Apkasi, Isran Noor, Gubernur Kaltim yang pernah menjadi Ketua Umum Apkasi, serta Mardani H. Maming, selaku Ketua Dewan Pembina Apkasi.
Selain itu HUT menjadi lengkap dengan kehadiran Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Airin Rachmi Diany yang juga adalah Wali Kota Tangerang Selatan untuk bersama-sama melakukan video conference yang diikuti oleh para Pengurus Apkasi dan Apeksi di daerah masing-masing.
Seperti diketahui momentum HUT ke-20 bagi Apkasi diperingati pada 30 Mei 2020, dan bagi Apeksi lebih dahulu merayakannya pada 25 Mei 2020.
Dalam kesempatan syukuran HUT ke-20 Apkasi yang berbarengan kegiatan halal bil halal perayaan Idul Fitri 1441H, Ketua Umum Apkasi, Abdullah Azwar Anas dari Banyuwangi melalui vidcon mengajak kepada para kepala daerah untuk bersama-sama menyambut new normal dengan gaya baru.
Anas menyebut, ada empat hal yang harus menjadi perhatian para kepala daerah dalam menghadapi new normal ini, yakni pertama mengajak masyarakat untuk disiplin menggunakan masker dalam aktivitas sehari-hari.
Kedua penerapan jarak sosial khususnya nanti pada saat sekolah, pesantren dan dunia pendidikan dibuka kembali, ketiga rutin cek suhu utamanya bagi masyarakat di tempat-tempat publik, dan terakhir sektor ekonomi harus terus digerakkan agar dampak buruk Covid-19 bisa diminimalisir.
“Terakhir kita berdoa agar Allah segera mengangkat Covid-19 ini dari bumi Indonesia,” tutup Bupati Banyuwangi ini (Van).