Peluangnews, Mekkah – Layanan katering jemaah haji Indonesia di Mekah akan berhenti sementara pada Minggu (25/6/2023). Namun, hari berikutnya ketika di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jemaah bakal kembali mendapatkan layanan katering.
Staf Khusus Menteri Agama Bidang Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo meminta jemaah tidak percaya isu-isu yang mengatakan konsumsi tidak tersedia saat di Armina.
“Pada kenyataannya mereka (jemaah haji) tetap mendapatkan makanan,” ujar Wibowo, di Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Kamis (22/6/2023), sebelum betolak kembali ke Tanah Air mendampingi Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada malam harinya.
Menag rencananya akan kembali ke Arab Saudi untuk memimpin penyelenggaraan ibadah haji jemaah Indonesia secara penuh pada 25 Juni hingga tuntasnya puncak ibadah haji beserta evaluasinya.
Dalam kaitan layanan katering, Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid menerangkan pada 7 Zulhijjah (Minggu 25/6), jemaah sama sekali tidak mendapatkan layanan katering. Mereka diminta menyiapkan konsumsi sendiri
Kemudian pada 8 Zulhijjah (26/6), jemaah mulai digerakkan ke Arafah dengan bus. Mereka tidak mendapatkan sarapan pagi.
“Tanggal 8 makan siang itu jemaah akan mendapat konsumsi di Arafah. Kemudian juga 8 sore makan malam,” terang Subhan.
Layanan katering di Armina berlanjut mengikuti pergerakan jemaah. Pada 9 Zulhijjah (27 Juni) bertepatan dengan wukuf di Arafah, jemaah mendapatkan tiga kali makan.
Demikian pula ketika keberangkatan ke Muzdalifah seterusnya sampai di Mina, layanan katering untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, tetap tersedia bagi jemaah. Saat sudah kembali ke Mekah, jemaah tidak mendapatkan layanan katering sampai 15 Zulhijjah (Minggu 15/6).
“Tanggal 16 sarapan pagi dan seterusnya. Sekali lagi, selama di masa di Arafah, Muzdalifah, Mina kami menyediakan layanan katering sebanyak 16 kali, tanggal 8 (Zulhijjah) siang hari sampai tanggal 13 (Zulhijjah) sarapan pagi,” tandas Subhan.
Sebelumnya, ketika meninjau lokasi tenda jemaah haji Indonesia di Mina, Rabu (21/6), Menag memastikan dapur-dapur layanan katering sudah siap untuk penyediaan konsumsi di Armina. Boks-boks makanan akan diantar ke maktab-maktab jemaah.
“Jemaah tidak perlu ambil ke dapur, tidak perlu antre. Makanan akan diantar ke maktabnya masing-masing,” ungkap Menag.
Puncak haji akan dimulai pada 8 Zulhijah 1444 H atau 26 Juni 2023. Pada tanggal itu jemaah haji akan diberangkatkan dari Mekah menuju Arafah.
Pada 9 Zulhijah (27 Juni), jemaah akan wukuf di Arafah. Lalu, malamnya ke Muzdalifah dan pada 10 Zulhijah atau 28 Juni jemaah sudah bertolak untuk mabit (bermalam) di Mina selama 2-3 hari dan melempar jumrah.
Baik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jemaah haji Indonesia ditempatkan di 70 maktab. Tiap maktab terdiri dari sejumlah tenda besar yang memuat sekitar 7-8 kloter. (Aji)