hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Dewi Rachmawati, Hadirkan Lumpia Semarang di Kedai Hijau

JAKARTA—-Lumpia dikenal masyarakat sebagai makanan asli Semarang.  Lumpia diperkirakan  hadir pertama kali pada abad ke 19 dan merupakan salah satu contoh perpaduan budaya asli Tiong Hoa – Jawa yang serasi dalam cita rasa.

Dewi Rachmawati adalah pecinta Lumpia. Naluri bisnisnya tumbuh karena kuliner ini sulit ditemukan di Jakarta. Itu sebabnya pada Januari 2012 dia mendirikan gerai di Pasar Majestik dengan modal Rp1 juta. Lumpianya berisi rebung, ayam, udang dan telur.  Selain lumpia, Dewi juga menjual tahu bakso dengan brand Kedai Hijau.

Lumpia Semarang dijual dengan paketan, yaitu  isi lima seharga Rp60 ribu dan Tahu bakso Rp60 ribu isi 10 buah. Sebelum Covid-19, Dewi mengaku meraup omzet Rp15 hingga Rp20 juta per bulan.

“Pandemi covid-19 berdampak pada usaha saya. Omzet  turun sekitar 50%  pada awal pandemi, tapi menjelang masuk bulan Ramadan omzet kembali meningkat lumayan banyak,” ujar Dewi kepada Peluang melalui WhatsApp, Rabu (22/7/20).

Dewi mengaku mensiasati penjualan dengan menawarkan secara daring berupa parcel besek cantik isi tahu bakso dan lumpia Semarang.

Kini dia mengembangkan produk baru berupa mi sehat yang terbuat dari bahan alami,seperti sayuran hingga jus edondong dengan kadar gula rendah. Mi ini dihidangkan dalam bentuk masakan mi ayam hingga mi yamin.

“Ke depannya kalau pandemi selesai, saya kembali mengikuti bazaar namun tetap menjalani penjualan secara daring.  Bazaar adalah branding yang paling cepat dan juga mendatangkan uang,” ucap Dewi.

Dengan bisnis ini, Dewi mempunyai kios tetap dan didukung para reseller yang ikut menjual bakso tahu dan lumpianya.

“Allhamdullilah dari segi kemasan semakin meningkat kualitasnya,” tutup dia (Irvan Sjafari).

pasang iklan di sini