Peluang News, Tuban — Desa Rengel di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mencuri perhatian nasional setelah dinilai layak menjadi percontohan dalam pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih, program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia.
“Desa Rengel telah lebih dulu membentuk Kopdes Merah Putih. Ini menunjukkan kesiapan dan potensi besar daerah ini, sehingga patut dijadikan contoh bagi desa-desa lainnya,” ujar Sekretaris Kementerian Koperasi (Seskemenkop) Ahmad Zabadi dalam sosialisasi Kopdeskel Merah Putih yang digelar di Desa Rengel, Jumat (18/4/2025).
Dalam acara yang turut dihadiri Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur, tokoh masyarakat, kelompok tani, BUMDes, BPD, serta pemerintah desa, Seskemenkop menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam mengimplementasikan program ini.
“Presiden telah menginstruksikan 18 kementerian serta seluruh kepala daerah untuk mempercepat pembentukan Kopdes Merah Putih,” tegasnya.
Zabadi juga menyampaikan optimisme bahwa target 80 ribu koperasi desa bisa tercapai dalam waktu kurang dari dua bulan jika percepatan dilakukan secara masif.
“Pedoman dan juklak sudah tersedia. Kopdes ini ditujukan untuk menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, menghapus praktik rentenir, dan mewujudkan pemerataan ekonomi,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tuban Joko Sarwono menyatakan komitmen penuh mendukung kehadiran Kopdes Merah Putih di wilayahnya. Ia meyakini koperasi desa dapat menjadi solusi konkrit dalam meningkatkan daya beli masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan.
“Kehadiran Kopdes Merah Putih akan memutus mata rantai ekonomi yang tidak sehat di desa-desa. Ini adalah langkah besar untuk mewujudkan kemandirian ekonomi,” jelas Joko.
Ia menambahkan bahwa seluruh jajaran pemerintah daerah sudah memahami aspek teknis hingga model pengelolaan Kopdes, termasuk lokasi usaha dan logistik.
“Kami akan fasilitasi penuh pembentukan Kopdes Merah Putih di desa-desa Tuban. Bahkan beberapa desa sudah mulai bergerak,” paparnya.
Joko juga menekankan pentingnya semangat kewirausahaan bagi kepala desa dalam mengelola koperasi, sehingga mampu mengangkat produk unggulan desa melalui ekonomi kreatif.
“Saya harap ini dikelola secara akuntabel dan sesuai petunjuk teknis yang ada,” tutupnya.
