TANGERANG—Deputi Pengawasan Kemenkop dan UKM RI Suparno mengapresiasi perkembangan positif Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia yang terus mengalami perkembangan positif. Saat ini katanya, anggotanya mencapai hampir 260 ribu orang.
“Di wilah Mauk saja sudah menembus lima ribu anggota. Ini luar biasa,” ujar Suparno, sesaat setelah selesai acara rangkaian milad Kopsyah BMI di Cabang Mauk, Rabu (11/3/20).
Suparno menilai Kopsyah BMI sudah menjalankan dengan benar prinsip koperasi selama ini. ” Rangkaian acar Milad saja sudah merupakan bagian dari pemberdayaan bidang sosial dan pendidikan sebagaimana termaktub dalam AD/ART nya.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) sudah dijalankan tepat waktu tiap tahun. Itu sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap anggota. Siklusnya juga sudah bagus. Dengan jumlah anggota yang banyak, di beberapa wilayah pelayanan telah dilangsungkan Pra RAT.
“Dalam RAT dibahas mengenai program kerja dan pertanggung jawaban kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dis inilah kita menempatkan fungsi anggota bukan sebagai alat atau objek saja, tetapi sebagai pemilik koperasi ini, ” tegas Suparno kepada klikbmi.com
Lebih lanjut Suparno mengatakan bahwa Koperasi BMI memiliki karakter khas yaitu Militan. Baik Anggota dan Pendampingnya atau marketingnya, memiliki militansi yang kuat.
”Kelebihannya itu, militan. Baik pendamping atau marketingnya maupun anggotanya. Ini yang tidak semua koperasi bisa seperti ini, tentu ada upaya khusus dan program yang nyata keberpihakannya kepada anggota sehingga manfaatnya dirasakan betul oleh semua anggota sehingga timbulah militansi yang begitu kuat, ” ujar Suparno.
Suparno melihat bahwa Koperasi BMI sudah kick off dalam rangka pemenuhan kebutuhan anggota. Bahkan membuat lembaga sejenis lainnya yang satu arah, yaitu Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI), yang memenuhi kebutuhan anggotanya, di mana di Kopmen BMI itu ada toko bangunan, mini market dan grosir.
“Kalau koperasi sudah seperti itu ya pasti berkembang pesat, ” ujar Suparno.
Lebih jauh Suparno berpesan kepada seluruh Pengurus dan Karyawan Koperasi BMI agar konsisten memegang teguh prinsip dan jati diri koperasi yang sesungguhnya.
”Jalankan prinsip koperasi. Bekali pendamping dan marketingnya dengan sertifikasi pendidikan perkoperasian dari lembaga yang berkompeten, yang mumpuni, sehingga mampu menanamkan pemahaman kepada anggota sebagai pemilik koperasi itu sendiri, ” kata dia.
Perkembangan Koperasi BMI tidak lepas dari peran ketua Pengurusnya, Kamaruddin Batubara. Menurut Suparno, Kamaruddin Batubara mempunyai visi yang jauh ke depan tentang pengembangan koperasi.
”Visinya jauh ke depan. Konsepnya tentang pemerataan ekonomi melalui koperasi benar benar diaplikasikan dalam keseharian. Tidak ada niat di pikirannya untuk mencari kekayaan pribadi, tapi saya tahu komitmennya tentang koperasi untuk pemberdayaan” pungkas Suparno.