
Peluang News, Jakarta – Usai menggelar kegiatan Capacity Building (CB) bath 1 hingga 3, kini Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) kembali menggelar Capacity Building (CB) Batch 4, di Villa Intania Cawene, Pamijahan, Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
Adapun kegiatan ini dilakukan guna memenuhi amanat dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 5 ayat 2 tentang Perkoperasian, yang berbunyi bahwa Koperasi wajib mengadakan pendidikan dan pelatihan koperasi baik untuk para anggota, pengurus, pengawas dan karyawannya.
Dalam kegiatan itu, Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara menyampaikan, hal inu merupakan bukti nyata dari Kopsyah BMI yang sangat mengutamakan adanya kaderisasi.
“Karena itu adalah komponen yang penting dalam keberlanjutan perkembangan Koperasi Syariah BMI di masa yang akan datang,” ujar pria yang akrab disapa Kambara tersebut.
“Apalagi, Koperasi ini adalah milik bersama. Jadi, kita harus saling menjaga kalau benar nanti pasti kita akan merasakan manfaat-manfaatnya,” imbuhnya.

Menurut Kambara, menjadi anggota Kopsyah BMI itu tidak melulu harus pinjam, melainkan juga bisa menabung dan bisa berdagang tanpa harus memikirkan modal.
“Yang paling penting itu ialah kita sukses. Sukses maksudnya adalah hak kita bersama dengan cara berkoperasi,” ucapnya.
Selain itu, ia juga memberikan sejumlah Ayat Al-Qur’an yang bertujuan untuk menjadi pedoman maupun motivasi bagi seluruh anggotanya.
Adapun ayat-ayat tersebut di antaranya yaitu seperti Surat Ar-Ra’d ayat 11, Surat Al-A’raf ayat 31, Surat Ibrahim ayat 42, dan Surat An-Nisa ayat 48.
Dari keempat surat tersebut, Kambara mengatakan, karakter dan spiritual biasanya berkembang sebelum umur 40 tahun dan setelah itu akan menikmati hasilnya.
“Namun, sangat sedikit orang yang mampu untuk berkembang di atas umur tersebut, tapi bukan suatu hal yang mustahil untuk dilakukan karena semua perubahan itu adalah hasil usaha kita dan atas izin sang Maha Pencipta Allah SWT,” kata Kambara.
“Kita semua adalah agen Koperasi BMI dan kita semua harus bisa menjadi Public Relations (PR) yang mana membicara sesuatu yang positif dari hal-hal yang telah Koperasi Syariah BMI lakukan. Namun kadang celakanya saat ini ialah hal negatif lebih mudah menyebar daripada yang positif,” tambahnya.
Sementara tentang rezeki, lanjut Kambara, ia mengingatkan agar anggotanya harus selalu ingat bahwa apa yang didapatkan pasti akan selalu kembali kepada keluarga dan saudara.
“Untuk sesuatu yang baik pasti akan menghasilkan yang baik pula. Zhalim kepada koperasi, zhalim kepada petugas, zhalim kepada diri sendiri atau efek joki adalah perbuatan yang sangat tercela, jadi ngan sampai kita jatuh dalam perilaku yang demikian,” jelas Kambara.
Oleh karena itu, tak bosan-bosan ia terus memberikan semangat militansi atau semangat berjuang demi kemajuan Koperasi BMI.
“Mari terus semangat berjuang, selain berkontribusi untuk kemajuan Koperasi BMI, kita juga berusaha untuk memperbaiki perkonomian keluarga. Koperasi BMI tidak akan pernah melupakan kontribusi anggotanya, karena salah satu tujuan koperasi adalah agar kesejahteraan anggotanya jadi meningkat,” tutur Kambara.
“Semoga kita semua dapat terhindar dari hal-hal yang dilaknat oleh-Nya dan dapat menjadi hamba-Nya yang selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan. Hindari pinjol dan judol, karena tidak ada jalan pintas untuk menjadi kaya,” sambungnya.