hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Debenhams Tutup Toko Secara Permanen

DEBENHAMS, perusahaan ritel raksasa di Inggris, secara permanen menghentikan operasinya. Hal itu diumumkan tak sampai 24 jam setelah pemilik merk brand Topshop yakni, Arcadia, mengajukan pailit untuk mendapatkan perlindungan. Kegagalan bisnis tersebut menempatkan posisi 25 ribu pekerjaan di Inggris di ujung tanduk. Selama setahun ini, Debenhams telah menyatakan dua kali bangkrut, setelah pada April mengumumkan hal serupa.

Pada Rabu (2/12), perusahaan mengatakan akibat dampak pandemi covid-19, sulit menemukan pembeli. Sebanyak 124 outlet Debenhams dan toko daring masih mempekerjakan 12 ribu untuk menghabiskan stok dagang. Masa depan 45 toko waralaba, yang sebagian besar berada di Timur Tengah, Asia Tenggara dan Eropa Timur, juga bergantung pada pembelian dari bisnis Inggris ini.

Sebelumnya, ritel olah raga JD Sports Fashion mengonfirmasi bahwa mereka telah mengakhiri diskusi tentang pembelian Debenhams. “Lanskap ekonomi sangat menantang dan, ditambah dengan ketidakpastian yang dihadapi industri ritel Inggris, kesepakatan yang layak tidak dapat dicapai,” kata administrator bersama di FRP Advisory, Geoff Rowley, dalam pernyataannya dikutip CNN, Rabu (2/12).

Arcadia berusaha mempekerjakan 13 ribu orang untuk terus berdagang dan mencari pembeli untuk bisnisnya, yakni merek fesyen termasuk Miss Selfridge dan Dorothy Perkins. Keputusan Debenhams menutup di Inggris memberikan pukulan baru bagi industri ritel Inggris. Ritel pakaian Inggris lainnya mengalami penurunan penjualan yang parah. Marks & Spencer (MAKSY) dan Selfridges adalah beberapa perusahaan besar yang telah mengumumkan PHK besar-besaran akibat pandemi dan menutup toko selama berbulan-bulan. Ekonomi Inggris juga sedang berjuang melawan resesi terburuknya dalam lebih dari 300 tahun, karena menghadapi pukulan virus corona dan Brexit.●

pasang iklan di sini