octa vaganza
Sosok  

Dari Operator SPBU Jadi Manajer

Dalamnya lautan bisa diukur, namun nasib seseorang tiada yang bisa memastikan. Ini pula yang dialami oleh Surahman, Manajer Area 9 Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). Ia tidak pernih terpikir bisa menduduki jabatannya sekarang. Pasalnya, dulu ia hanya bekerja sebagai operator SPBU.

“Alhamdulilah, dengan bekerja di Kopsyah BMI kehidupan saya jauh lebih baik dari sebelumnya. Saya akan selalu menjaga amanah yang diberikan,” ujar Surahman.

Surahman, pria kelahiran Tangerang, 1 Juni 1986 itu pantas bersyukur. Saat menjadi operator SPBU ia hanya menerima gaji sebesar Rp300 ribu perbulan. Namun kIni pengagum Anies Baswedan itu menerima bayaran berkali lipat dari sebelumnya.

Menurut sarjana Ilmu Pemerintahan itu, Kopsyah BMI memberikan pengaruh besar dalam kehidupannya. Selain mendapatkan kelebihan materi, ia merasa  banyak ilmu yang diperolehnya.  Bekerja di koperasi, kata Surahman, merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Selain mengejar keuntungan finansial, Kopsyah BMI mengajarkan karyawannya untuk menjadi pribadi yang memberi manfaat bagi orang lain.  “BMI memberikan banyak hal dan mengubah  saya menjadi pribadi lebih peduli sesama,” ujarnya. Sebagai Manajer Area 9, pria yang sudah bergabung dengan Kopsyah BMI sejak 15 tahun silam itu membawahi tujuh cabang yakni  cabang Parung, Ciseeng, Kemang, Ciampea, Pamijahan, Ciomas, dan Setu yang semuanya berada di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Exit mobile version