hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Dari Ide Inovatif Jadi Bisnis Kreatif

Nikmati keseluruhan proses inovasi dalam mewujudkan bisnis, karena hasil yang baik tidak didapat secara instan. Dari proses itulah kita dapat belajar tentang sukses atau kegagalan.

           

APA hubungan antara creative entrepreneur dengan cara mewujudkannya agar bisnis berjalan dengan baik dan benar? “Tantangan dalam bisnis adalah menciptakan terobosan membuat bisnis yang unusual,” tutur Ricky Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, dalam sebuah talkshow di Atma Jaya, tahun lalu. Secara sadar lalu tempatkan diri anda di luar pakem yang dianggap umum. “Dengan bisnis yang unusual itulah tercipta ekonomi kreatif,” kata Ricky.

Badan Ekonomi Kreatif Indonesia bertujuan mendukung dan mengakselerasi serta membawa produk, karya atau konten-konten kreatif Indonesia. Umumnya dibagi menjadi 16 sektor, antara lain seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio, aplikasi game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, periklanan, music, penerbitan, fotografi, desain produk, fashion, film animasi dan video, kriya dan kuliner agar mendapatkan pasar yang lebih besar dan luas.

Sektor kreatif ini memiliki multiflyer effect yang tinggi bagi pemerintah. Riset pengembangan ekonomi kreatif nasional sekarang ini sudah memberikan sumbangsih PDB Nasional sekitar Rp852 triliun. Riset pengembangan ini juga berfokus pada riset edukasi, terobosan pembiayaan sektor ekonomi bisnis kreatif, deputi insfrastruktur, aspek pemasaran dalam dan luar negeri yang sangat penting, aspek fasilitas HAKI atas konten produk, dan hubungan antara lembaga dan wilayah.

“Bagi mahasiswa atau orang-orang yang ingin atau sudah memiliki bisnis kreatif, alangkah baiknya memiliki HAKI atas produk, di samping menata ulang strategi pemasaran di pasar dalam maupun luar negeri karena rata-rata belum efektif. Kami juga sulit memperluas pasar karena belum mendapat value yang lebih akibat tingginya persaingan bisnis, apalagi di tingkat global,” kata Ricky Pesik.

Dalam talkshow itu ditampilkan pula Ivan Ariwibowo, Co Founder Voyej, dan Shandy Aulia, public figure yang juga CEO of Aulia Collection. Voyej dikenal sebagai Leather Goods dalam negeri. “Voyej itu berasal dari kata voyage, perjalanan panjang. Emang perjalanannya panjang sih karena kita dari ngambil bahan baku kulit dari luar negeri diimpor ke Indonesia, trus diproses di daerah Jawa Tengah belum lagi promosi dan sampai ke tangan konsumennya,” tutur Ivan.

Shandy menuturkan, bisnis clothing line dari umur sekitar 18 tahun. Ia berpikiran untuk membuka bisnis ini singkatnya karena ia memang menyukai desain pakaian dan sering ia memakai pakaian yang ia desain sendiri. Dari itulah ia coba membuka Aulia Collection. Berawal dari bisnis kecil yang hanya di garasi mobil dengan sedikit penjahit, Shandy kini menjadi entrepreneur muda.

Zaman ini sangat banyak sekali bisnis-bisnis baru yang sangat kreatif. Dengan banyaknya bisnis kreatif ini juga kita semakin diminta untuk terus berpikir dan menciptakan inovasi-inovasi baru untuk menciptakan produk yang berkualitas dan bermanfaat serta bagaimana kita mewujudkan dan memasarkannya dengan baik. Nikmati proses-proses dalam mewujudkan bisnis tersebut karena tidak ada yang bisa didapat secara instant. Dari proses itulah kita dapat belajar makna sukses dan gagal.●(Nay)

pasang iklan di sini