Pada awalnya bukan hal mudah bagi Yeremias Kaju dalam berkoperasi. Pasalnya, ia merupakan sarjana ilmu filsafat yang dibina untuk menjadi biarawan atau imam Katolik yang lebih banyak berkutat dengan Pelajaran tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
“Apa yang saya pelajari setiap hari dalam pendidikan filsafat adalah tentang bagaimana relasi antar manusia dengan Tuhan, bukan mempelajari tentang dunia koperasi. Ini menjadi suatu tantangan terbesar bagi saya ketika memutuskan untuk mengabdi kepada KSP Kopdit Pintu Air,” ujar Yeremias Kaju, Manajer KCP Bali Kopdit Pintu Air.
Meski demikian, pria kelahiran Dizi, 14 Februari 1992 itu tidak menyerah. Pengagum Presiden RI ketiga BJ. Habibie itu terus beradaptasi dan berkonsultasi dengan para seniornya. Selain itu, ia juga mencari referensi dengan membaca buku-buku tentang perkoperasian. Usahanya pun tidak sia-sia karena kini ia tercatat merupakan salah satu manajer yang sukses.
Dunia perkoperasian sebenarnya bukan hal yang asing sama sekali dengannya. Sebab, di daerahnya banyak sekali berdiri kantor Kopdit Pintu Air. Bahkan biaya kuliahnya pun diperoleh dari pinjaman koperasi lantaran kedua orangtuanya merupakan anggota dari koperasi terbesar di Indonesia itu.
“Ketika saya melanjutkan pendidikan sarjana, orang tua mengajukan pinjaman di Kopdit Pintu Air untuk membiayai perkuliahan. Hal ini menjadi suatu ketertarikan saya untuk bergabung dan mengabadikan hidup saya bersama Pintu Air,” pungkasnya. (Kur).