octa vaganza
Berita  

Danlantamal IX Ambon Paham Kebutuhan Pengusaha untuk Investasi di Daerah

Peluangnews, Jakarta – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX Ambon Brigadir Jenderal TNI (Mar) Said Latuconsina memahami kalau pengusaha sangat butuh iklim investasi yang kondusif, termasuk jaminan keamanan, ketersediaan infrastruktur dan lain sebagainya. Selain, pemerintah pusat juga bisa lebih cermat dan jeli melihat berbagai potensi untuk memajukan daerah, memanfaatkan segala sumber daya.

“Investor pasti mempertimbangkan iklim investasi yang kondusif. Misalkan mau usaha perikanan tangkap, harus butuh listrik untuk bangun cold storage atau pengolahan. Ini PR (pekerjaan rumah) bersama pemerintah daerah dan pusat,” Said Latuconsina mengatakan kepada Redaksi, Minggu (11/6/2023).

Provinsi Maluku memiliki potensi sektor perikanan cukup baik. Di mana sumber potensi ikan di kawasan tersebut mencapai 4,66 juta ton per tahun. Angka ini sekitar 37 persen dari total 12,5 juta potensi ikan ada di Indonesia.

Secara keseluruhan ada 1400 pulau yang tersebar. Wilayah laut mencapai sekitar 92,4 persen. Sementara 7,6 persen adalah daratan. Laut yang sangat luas, sudah pasti dibarengi dengan hasil laut yang menjanjikan.

“Lebih dari 37 persen hasil produksi ikan nasional berasal dari laut Maluku. Angka 37 persen sangat signifikan. Angka 37 persen itu, baru dari sektor perikanan tangkap dan budidaya. Sementara, komoditas lain seperti lobster, teripang, cumi, rumput laut, mutiara juga berkontribusi terhadap ketahanan (kedaulatan) pangan nasional,” kata perwira tinggi kelahiran tahun 1970.

Di berbagai daerah, kesulitannya pada masalah kelistrikan. Listrik kurang, sementara misalkan pengusaha mau membangun usaha perikanan termasuk cold storage di tempat-tempat tertentu, kendalanya ketersediaan listrik. Sehingga ini menjadi PR bersama.

Pembangunan kelistrikan terutama daerah yang jauh dari pusat-pusat pemerintah, di Maluku Barat Daya, kepulauan Banda, sebagian wilayah Seram Bagian Barat, dan Seram Bagian Timur, juga ada wilayah yang aliran listriknya belum penuh 24 jam.

“Mereka (investor) mau menanamkan modal, pasti punya perhitungan tertentu. Dia tanam modal, BEP (break even point atau titik impas) nya jelas. Mereka juga minta jaminan keberlanjutan (sustainability),” kata Said Latuconsina. (alb)

Exit mobile version