
PeluangNews, Jakarta – Managing Director Business-3 Danantara Asset Management, Febriany Eddy mengungkapkan, banyak armada Garuda Indonesia dan Citilink tidak bisa terbang karena belum menjalani maintenance yang wajib dilakukan.
“Garuda Indonesia saat ini memiliki banyak pesawat yang grounded dan tidak dapat terbang karena belum bisa menjalani maintenance yang diperlukan,” kata Febriany dalam keterangan resminya, Senin (17/11/2025) malam.
Menurut dia, pesawat yang tidak terbang tidak menghasilkan pemasukan, sementara fixed cost tetap berjalan.
“Semakin lama penundaan, semakin besar pula ‘lubang’ yang harus ditutup,” kata dia, saat menjelaskan pemulihan dua maskapai pelat merah tersebut.
Febriany menjelaskan bahwa Danantara memutuskan memprioritaskan perawatan armada Garuda Indonesia dan Citilink agar seluruh pesawat kembali memenuhi syarat dan bisa mengudara.
“Ini menjadi prioritas pada tahap pertama agar Garuda Indonesia dapat segera melakukan maintenance yang dibutuhkan,” ucap Febriany.
Dia mengutarakan kebijakan tersebut bagian dari transformasi Garuda Indonesia. Transformasi fokus pada empat pilar, yakni peningkatan layanan pelanggan, pengembangan model bisnis, modernisasi teknologi, dan penguatan operasional berbasis keselamatan serta keandalan.
Komitmen Danantara dalam mendukung proses pemulihan maskapai. “Bersama manajemen Garuda Indonesia, kami akan mengawal seluruh proses hingga tuntas,” ujarnya.
Danantara saat ini sedang memperbaiki sejumlah BUMN yang memiliki peran strategis, termasuk Garuda Indonesia dan Citilink.
PT Danantara Asset Management (DAM) telah menggelontorkan tambahan modal total Rp23,67 triliun untuk keduanya. Sebesar Rp 8,7 triliun ditujukan untuk Garuda Indonesia, termasuk perawatan armada.
Sementara Rp14,9 triliun dialokasikan untuk Citilink, dengan rincian Rp3,7 triliun untuk membayar utang bahan bakar ke Pertamina periode 2019-2021, dan Rp11,2 triliun sebagai modal kerja. []







