hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Dana Stimulus bagi Pelaku UMKM Dibutuhkan hingga 2022

JAKARTA––Pandemi Covid-19 diproyeksikan membuat pelaku usaha, khususnya UMKM tetap membutuhkan dana stimulus hingga 2022.  Untuk itu pemeirntah bisa memperoleh dana tambahan dengan menunda proyek infrastruktur yang tak dibutuhkan.

Demikian antara lain terungkap dalam  diskusi secara virtual pada Selasa (21/4/20).  Dalam dikusi itu Direktur Jendral Anggaran Kementrian Keuangan Askolani mengunggapkan, saat ini anggaran difokuskan pada tiga sektor yaitu kesehatan, jaringan pengaman sosial, dan stimulusbagi pelaku usaha khususnya UMKM yang terdampak Covid-19.

“Dampaknya pada sosial ekonomi, karena banyak pekerja informal tidak bisa melakukan aktvitas normal karena adanya pembatasan sosial. Kebijakan yang tadinya untuk mencegah penyebaran menjadi berdampak sosial. Masyarakat perlu dibantu dengan  jaring pengaman sosial,” ujar Askolani.

Dirjen mengakui, pemerintah memerlukan upaya ekstra untuk memenuhi kebuthan tersebut. Saat ini, pemerintah sedang bersiap menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2021 yang akan disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat pada Mei 2020.

Dalam penyusunan tersebut, pemerintah memandangn bahwa penanganan dampak Covid 19 ini perlu tetap dilanjutkan.Khususnya untuk jaring pengaman sosial. Pemerintah akan reformasi anggaran di bidang kesehatan dan pendidikan.

“Pemerintah melihat penanganan ini bukan hanya di 2020, tapi juga 2021 bahkan 2022,”imbuh Askolani.

Sementara itu ekonomChatib Basri mengatakan, anggaran Indonesia memang sangat terbatas sehingga dibutuhkan komitmen bersama untuk bisa memfokuskan dana ke sektor prioritas.

Pemerintah bisa mengalihkan anggaran yang ekskusinya sebenarnya tidak dibutuhkan tahun ini. Anggaran tersebut misalnya belanja modal dan pembangunan infrastruktur.

“Refocusing anggaran ini membutuhkan kerja sama kementerian dan lembaga, bukan hanya Kementrian Keuangan. Jangan sampai nanti ada proyek yang dipotong oleh Kemenkeu, lalu nanti diprotes,” jelas dia.

Anggaran penanganan dampak Covid 19 juga bisa diutamakan pada perkotaan. Sebab jumlah pendudukan terpusat di perkotaan dan penyebaran wabahnya pun terpusat di daerah urban.

“Krisis ekonomi saat ini berbeda dengan 2008.Krisis saat ini disebabkan oleh adanya kombinasi antara suply and demand shock,” pungkas Chatib.

pasang iklan di sini