Dana Bergulir LPDB-KUMKM Jadi Solusi Pembiayaan Terjangkau bagi Anggota Koperasi

Dana Bergulir LPDB-KUMKM Jadi Solusi Pembiayaan Terjangkau bagi Koperasi
Dana Bergulir LPDB-KUMKM Jadi Solusi Pembiayaan Terjangkau bagi Anggota Koperasi/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Maraknya ativitas rentenir di tengah masyarakat masih menjadi hal yang meresahkan bagi para pelaku usaha di tanah air.

Ada berbagai solusi yang bisa dilakukan untuk menghadapi hal tersebut, salah satunya melalui pembiayaan terjangkau yang hadir di koperasi-koperasi yang terafiliasi dengan Dana Bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Sama halnya seperti Koperasi BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera di Lombok, koperasi ini hadir dalam memberantas praktik rentenir melalui penyaluran dana bergulir kepada seluruh anggota koperasi.

Kehadiran koperasi ini pun diharapkan dapat menjadi solusi untuk masyarakat dalam mengakses pinjaman atau pembiayaan dengan tarif layanan yang murah, dan mudah.

“Apalagi, hal ini merupakan sinergi yang baik antara LPDB-KUMKM, pengurus koperasi, dan anggota koperasi. Dana bergulir yang disalurkan LPDB-KUMKM pun telah dimanfaatkan secara efektif oleh BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera untuk memberikan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat, khususnya bagi para pelaku usaha mikro dan kecil di sektor kopi,” ujar Amiluddin, salah satu anggota BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera yang bergelut di bidang kopi.

Dia menilai, kehadiran dana bergulir ini bak anugerah yang datang dan membantu dirinya untuk terus tumbuh dan mengembangkan usahanya.

“Awal saya bergelut di bidang kopi ini dari tahun 2014, sudah 10 tahunan, diberitahu oleh orang tua untuk ikut sebuah kelompok belajar tentang kopi, akhirnya saya masuk jadi anggota komunitas kopi lombok,” jelasnya.

“Ada juga koperasi BMT Al Hidayah, dampaknya untuk permodalan juga bisa kami penuhi, terus untuk jualan juga bisa kita bawa ke koperasi juga, warga disini juga bisa kami beli barangnya untuk pengumpulan bahan,” tambah Amiluddin.

Sementara itu, M. Amin Qutubi, Pengurus Koperasi BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera menerangkan, koperasi ini didirikan pada tahun 2006 dengan semangat untuk membebaskan masyarakat dari jeratan rentenir.

“Koperasi ini memang kami dirikan di tahun 2006, kita semangatnya dulu karena masyarakat sudah banyak yang terjerat rentenir jadi itu salah satu keberadaan BMT ini kami harap bisa memberi solusi masyarakat bisa terbebas dari rentenir,” terang Amin.

“Saat ini kami rutin melaksanakan pendidikan literasi keuangan pada anggota atau masyarakat yang belum menjadi anggota, ini salah satu program kita memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota,” sambungnya.

Selain itu, Amin juga menyoroti mengenai pentingnya kerja sama dengan LPDB-KUMKM dalam memperluas jangkauan layanan koperasi.

“Terlebih, saat ini kami juga telah bekerja sama dengan LPDB-KUMKM meskipun beberapa kali belum berhasil, tetapi dengan itu perlu perbaikan dari sisi administrasi setelah itu juga ada pendampingan dari LPDB-KUMKM sehingga proposal kami bisa diterima,” ungkap Amin.

“Sebab, sebelum bermitra dengan LPDB-KUMKM kita memang susah menjangkau lebih luas lagi masyarakat yang membutuhkan permodalan, namun setelah ada LPDB-KUMKM kita bisa menjangkau lebih luas dan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa menjadi anggota koperasi,” lanjutnya.

Menanggapi sejumlah capaian tersebut, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo mengapresiasi keberhasilan BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera dalam memberantas rentenir di wilayahnya.

“Ini adalah bukti nyata bahwa dana bergulir LPDB-KUMKM dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian masyarakat, khususnya anggota koperasi,” kata Supomo.

Apalagi, koperasi, seperti BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera, memiliki peran krusial dalam memberikan akses pembiayaan yang adil dan terjangkau bagi masyarakat.

Tak hanya itu, kata Supomo, program literasi keuangan yang rutin dilaksanakan BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera juga merupakan langkah yang sangat baik dalam memberikan pendampingan dan pendidikan bagi anggota koperasi dan masyarakat.

“Alasannya, karena literasi keuangan dapat membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan, sehingga mereka dapat terhindar dari praktik-praktik keuangan yang merugikan, seperti rentenir,” jelasnya.

Oleh karena itu, Supomo menegaskan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan koperasi di seluruh Indonesia melalui penyaluran dana bergulir yang tepat sasaran dan pendampingan yang berkelanjutan.

“Karena dengan memperkuat koperasi dan UMKM, maka kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kami berharap agar kisah sukses seperti BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera ini dapat menjadi inspirasi bagi koperasi-koperasi lainnya untuk memanfaatkan dana bergulir secara optimal,” tuturnya.

Exit mobile version