
Peluang News, Jakarta – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) memastikan, pihaknya akan terus mendukung seluruh program pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan koperasi di Indonesia.
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo menyatakan, dukungan ini diberikan sebagai bentuk komitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Karena melalui penyaluran dana bergulir, LPDB-KUMKM telah berkomitmen untuk terus memperkuat permodalan koperasi, khususnya koperasi produktif di Indonesia,” kata Supomo di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Dia menegaskan, LPDB-KUMKM siap mengalokasikan sebagian besar dana bergulirnya untuk membiayai koperasi-koperasi yang bergerak di sektor riil seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan.
“Apalagi, kami melihat adanya potensi besar pada koperasi produktif untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, LPDB-KUMKM akan fokus pada pembiayaan koperasi-koperasi yang memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Supomo menerangkan, LPDB-KUMKM telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong pengembangan koperasi produktif melalui beberapa pengembangan ekosistem.
“Kami telah menjalankan berbagai program piloting untuk membangun ekosistem koperasi yang sustainable secara bisnis. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa koperasi yang kami biayai tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang,” terang Supmo.
Menurutnya, dengan membangun sebuah ekosistem yang kuat, maka LPDB-KUMKM diharapkan dapat meningkatkan daya saing koperasi produktif sehingga mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
“Selain itu, pembiayaan yang diberikan oleh LPDB-KUMKM juga diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujar Supomo.
Sementara untuk koperasi simpan pinjam, lanjutnya, LPDB-KUMKM juga telah memberikan perhatian terutama pasca pandemi Covid-19 lalu dimana Koperasi Simpan Pinjam membutuhkan likuiditas tambahan.
“Kami juga telah jalankan pembiayaan kepada koperasi simpan pinjam yang memiliki anggota di sektor produktif, terutama yang belum terlayani oleh perbankan. Konsep pre-financing yang kami terapkan bertujuan untuk memberikan akses pembiayaan kepada kelompok masyarakat yang selama ini belum mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal yakni perbankan,” jelas Supomo.
“Dengan demikian, maka LPDB-KUMKM berupaya untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, baik yang sudah memiliki akses ke perbankan maupun yang belum punya,” sambungnya.
Sebab, ia menyampaikan, LPDB-KUMKM ingin memastikan bahwa semua pelaku usaha, termasuk UMKM yang bernaung di bawah koperasi nantinya dapat memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.