
Peluang News, Jakarta – Menteri Koperasi (MenKop), Budi Arie Setiadi menekankan mengenai pentingnya penyaluran dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) di Indonesia, khususnya untuk sektor produktif pada 2025.
Hal ini disampaikan Menteri Koperasi dalam kegiatan Symposium Koperasi Indonesia yang digelar oleh Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI) bersama dengan Peluang Media Group di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
Selain Menteri Koperasi, kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Koperasi Ahmad Zabadi, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto Soedarmono dan Forkom KBI.
Dalam kegiatan tersebut, MenKop, Budi Arie Setiadi meminta agar LPDB-KUMKM dapat lebih memperhatikan atau menyalurkan dana bergulir kepada koperasi-koperasi di sektor produktif.
Sebab, menurutnya, tahun 2025 akan menjadi momen untuk mengembalikan kejayaan atau kebangkitan koperasi di tanah air.
Apalagi, Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri akan menobatkan tahun 2025 sebagai Tahun Koperasi Internasional atau International Year of Cooperative.
“Oleh karena itu, saya meminta kepada Pak Supomo, Direktur Utama LPDB-KUMKM untuk tahun depan ini supaya dana bergulir harus lebih besar kepada sektor produktif. Kita menyongsong tahun 2025 sebagai kebangkitan tahun koperasi Indonesia,” kata Budi Arie.
Terlebih, dia menilai bahwa keberadaan koperasi sangat penting karena merupakan instrumen yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui prinsip gotong royong dan kebersamaan.
“Jadi, semua usaha-usaha koperasi, khususnya di sektor produktif itu pasti kami dukung. Untuk itu, kita perlu mengupayakan agar koperasi produksi atau sektor riil mendapatkan dukungan penuh,” ujar MenKop.
“Sebab, koperasi itu harus fokus karena multiplier efeknya sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi, dan ini perlu juga dukungan dari dana bergulir LPDB-KUMKM,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo menegaskan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah terkait koperasi, khususnya koperasi-koperasi yang berada di sektor produktif.
Dia menerangkan, LPDB-KUMKM siap mengerahkan penyaluran dana bergulirnya ke sektor produktif sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya saing dan kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional.
“Kami, LPDB-KUMKM sangat mendukung untuk fokus pada sektor-sektor produktif. Karena sejak awal, LPDB-KUMKM sendiri telah berkomitmen untuk membantu koperasi dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas koperasi,” tegas Supomo.
“Pada tahun 2025 nanti, kami akan mengalokasikan dana bergulir yang lebih besar untuk sektor produktif, termasuk koperasi produksi dan sektor riil,” imbuhnya.
Kendati demikian, ia menyadari bahwa komitmen itu tak akan terwujud tanpa adanya bantuan atau campur tangan dari pihak lain.
Oleh sebab itu, ia menekankan mengenai pentingnya sinergi dan mengajak koordinasi antara pemerintah, koperasi, dan para stakeholder dalam memastikan keberhasilan program ini.
“Dengan adanya dukungan penuh dari semua pihak, maka kita dapat mencapai tujuan kita untuk menjadikan tahun 2025 sebagai tahun kebangkitan koperasi Indonesia,” jelas Supomo.
“Dalam hal ini, LPDB-KUMKM akan terus berinovasi dan bertransformasi untuk memberikan layanan terbaik dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui koperasi,” sambungnya.