Peluang News, Jakarta – Sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, Koperasi telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat dibangun dari bawah.
Sebab, dengan memberdayakan anggota dan masyarakat sekitar, koperasi telah menciptakan peluang ekonomi baru, meningkatkan taraf hidup, dan memperkuat jaringan sosial.
Melalui berbagai program dan kegiatan, koperasi pun turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat secara luas, membuktikan bahwa ekonomi dan sosial dapat berjalan beriringan.
Seperti halnya di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Yohati yang merupakan pengrajin bambu mampu menumbuhkan usahanya melalui akses permodalan dari Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al-Bahjah.
Dengan perkuatan permodalan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), KSPPS BMT Al-Bahjah mampu menjadi katalisator dalam menumbuhkan usaha anggota.
Selama lebih dari dua dekade, Yohati mampu menggeluti usaha anyaman bambunya.
Dengan produk-produk seperti besek, kipas, dan bakul, ia telah berhasil menembus pasar yang lebih luas.
Namun, kendala permodalan sempat menghambat pertumbuhan usahanya.
“Dulu, saya merasa kesulitan untuk mengembangkan usaha karena terbatasnya modal. Berkat bantuan dana bergulir dari koperasi, saya bisa membeli peralatan yang lebih baik dan meningkatkan produksi,” kata Yohati.
Kehadiran dana bergulir dari LPDB-KUMKM melalui KSPPS BMT Al-Bahjah pun telah memberikan dampak yang signifikan bagi usaha Yohati. Dari awalnya hanya berjualan dalam skala kecil, kini Yohati telah memiliki beberapa agen dan mengirimkan produknya menggunakan mobil.
“Saya sangat bersyukur dengan adanya koperasi dan dana bergulir ini. Usaha saya semakin lancar dan saya bisa memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga,” ucapnya.
Yohati mengaku bersyukur usahanya kian bertumbuh karena akses permodalan dari koperasi.
“Awalnya, saya hanya mengandalkan sepeda untuk mengantar produk ke pengrajin. Namun, berkat modal dari koperasi, saya bisa membeli motor, bahkan sekarang sudah menggunakan mobil untuk menunjang kelancaran usaha,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo mengatakan, pihaknya menyambut baik keberhasilan program dana bergulir dalam memberdayakan UMKM seperti Yohati.
“Kisah sukses Ibu Yohati membuktikan bahwa dana bergulir memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui koperasi,” ungkapnya.
“Untuk ke depannya, LPDB-KUMKM akan terus fokus dalam menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia, terutama untuk sektor produktif. Kami berharap semakin banyak anggota koperasi yang dapat berkembang dan mandiri berkat dukungan program ini,” sambungnya.
Apalagi, saat ini pemerintah juga tengah fokus meningkatkan daya saing dan juga peran koperasi terhadap perekonomian nasional.
“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga keuangan, maupun masyarakat, dalam mengembangkan ekosistem koperasi yang berkelanjutan,” tutur Supomo.
“Oleh sebab itu, kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan koperasi yang kuat dan mandiri,” lanjutnya.
Supomo berharap, kisah sukses Yohati bisa menjadi inspirasi bagi para pelaku UMKM lainnya di Indonesia.
“Dengan semangat yang tinggi dan dukungan akses permodalan yang memadai, UMKM Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang,” pungkasnya.