hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Dana Bergulir Bantu BMT Beringharjo Yogyakarta Perkuat Rantai Ekonomi

Dana Bergulir Bantu BMT Beringharjo Yogyakarta Perkuat Rantai Ekonomi/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Program dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang merupakan Badan Layanan Umum (BLU) dari Kementerian Koperasi mampu memperkuat rantai ekonomi di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

Adapun perkuatan ini dilakukan bersama antara LPDB-KUMKM dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal Tamwil (BMT) Beringharjo melalui penyaluran dana bergulir dengan pola syariah.

Mengenai hal ini, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono meyampaikan, penyaluran LPDB-KUMKM yang telah dikembangkan KSPPS BMT Beringharjo di Pasar Beringharjo sendiri sejauh ini telah mampu menjadi ekosistem bisnis yang tangguh dan berdaya saing tinggi.

“Maka langkah ini sangat baik untuk mendukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan nasional,” ucap Ferry pada acara sosial “Berbagi Bersama Membangun Negeri” yang diselenggarakan LPDB-KUMKM di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

Menurutnya, KSPPS BMT Beringharjo juga sukses menciptakan model sosiopreneur inovatif, seperti Jogjinawi dan Simbah Harjo.

“Apalagi, lrogram-program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Ferry juga memuji upaya koperasi ini dan mendorong koperasi lain untuk mengadopsi model serupa.

Saat ini, KSPPS BMT Beringharjo sudah memiliki produk beras dari hasil panen petani.

Nantinya, produk sayuran dan lainnya dari Pasar Beringharjo juga bisa diproses menjadi makanan siap saji untuk siswa dan santri di pesantren.

“Saya berharap para pedagang pasar dan BMT Beringharjo dapat berperan aktif dalam program Makan Bergizi Gratis,” kata Ferry.

Lebih lanjut, Wamenkop juga mengakui keberhasilan LPDB-KUMKM melalui Direktorat Pembiayaan Syariah, dalam memperkuat permodalan BMT Beringharjo bagi para pedagang di Pasar Beringharjo, dengan perputaran pembiayaan mencapai Rp30 miliar.

“Dan saya pastikan akan ada tambahan dana bergulir sebesar Rp15 miliar lagi untuk para pedagang Pasar Beringharjo,” tambahnya

Selain itu, Ferry juga mengapresiasi uang yang digulirkan dapat dikembangkan oleh BMT Beringharjo untuk kegiatan sosial bagi tukang becak, buruh gendong, anak-anak yatim piatu, dan kegiatan sosial lainnya.

“Hal ini bisa dijadikan sebagai contoh betapa efektifnya pembiayaan dari LPDB-KUMKM, khususnya pembiayaan syariah. Kami, KemenKop akan terus mendukung sepenuhnya pengembangan kegiatan ekonomi syariah melalui koperasi syariah,” tegas Ferry.

Terlebih, saat ini sudah terdapat 2.000 pedagang pasar di Beringharjo yang menerima manfaat dari dana bergulir LPDB-KUMKM.

Sementara itu, Ketua Pengurus KSPPS BMT Beringharjo, Mursida Rambe menjelaskan bahwa koperasi yang dipimpinnya sudah berusia 30 tahun dan mengelola dana masyarakat anggota sebesar Rp230 miliar.

“Kita sudah ada di lima provinsi di Pulau Jawa dengan 20 kantor cabang, dimana yang terbanyak ada di Jawa Timur,” ujarnya.

Mursida mengakui bahwa LPDB-KUMKM adalah penolong, terutama saat pandemi Covid-19.

“Kami selalu mendapat kepercayaan dari LPDB-KUMKM dengan dana bergulir. Maka, tidak berlebihan jika kami mengklaim sebagai mitra terbaik LPDB-KUMKM. Apalagi, kami tidak pernah memiliki pinjaman dari bank,” ungkapnya.

Dengan adanya hal ini, ia berharap agar LPDB-KUMKM dapat terus membantu perkuatan permodalan koperasi di seluruh tanah air.

Terpisah, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dan apresiasi dari Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono.

“Kami sangat bersyukur atas penghargaan yang diberikan oleh Bapak Wamenkop. LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus memperluas akses pembiayaan, baik syariah maupun konvensional, demi memperkuat ekosistem koperasi di Indonesia,” tutur Supomo.

Secara tegas, ia menyatakan bahwa LPDB-KUMKM akan terus berinovasi dalam menyediakan solusi pembiayaan yang efektif bagi koperasi, terutama dalam mendukung program pemerintah seperti ketahanan pangan nasional.

“Sebab, kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang erat antara LPDB-KUMKM, koperasi, dan pemerintah, kita dapat menciptakan ekosistem koperasi yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tegas Supomo.

“Langkah-langkah inovatif seperti yang dilakukan oleh Koperasi BMT Beringharjo harus menjadi inspirasi bagi koperasi lain di seluruh Indonesia,” sambungnya.

pasang iklan di sini