Kemenangan Kamala Harris atau Donald Trump akan memengaruhi konstelasi ekonomi politik domestik maupun global. Investor perlu menyesuaikan strategi sesuai dengan dinamika pasca Joe Biden.
Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) ke-60, yang dijadwalkan pada 5 November 2024, akan menjadi momen bersejarah tidak hanya bagi domestik Negeri Paman Sam saja tetapi juga dunia.
Sebagai negara adidaya, penting bagi kita untuk memahami bagaimana hasil pemilihan ini dapat memengaruhi pasar berjangka, terutama ketika dua kandidat utama bersaing untuk posisi tersebut.
Jika Kamala Harris Menang
Dalam kebijakan ekonomi, jika Kamala Harris menang maka kemungkinan akan melanjutkan kebijakan stimulus fiskal dan pajak korporasi ala Joe Biden. Dalam hal kebijakan stimulus fiskal, Kamala mungkin akan melanjutkan kebijakan stimulus fiskal yang diperkenalkan oleh Joe Biden, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS.
Stimulus fiskal sebesar US$2,5 triliun dapat membawa angin positif bagi pertumbuhan ekonomi, pasar saham dan komoditas karena meningkatnya konsumsi dan investasi domestik jangka panjang.
Sementara dalam pajak korporasi, kenaikan yang diusulkan oleh Joe Biden mungkin akan terus diperjuangkan Kamala. Hal ini dapat menurunkan laba bersih perusahaan AS, yang mungkin akan direspons kurang baik oleh investor. Kondisi tersebut dapat menekan saham Wall Street jangka pendek. Namun, ini juga membuka potensi bagi investor untuk beralih ke pasar negara berkembang.
Terkait hubungan dengan China, Kamala mungkin akan memiliki kebijakan yang lebih stabil dalam hubungan dagang dengan China dibandingkan dengan Donald Trump. Hal ini dapat mengurangi ketegangan global dan meningkatkan stabilitas ekonomi dan pasar berjangka.
Dalam kebijakan energi, pemerintahan Demokrat kemungkinan akan terus mendukung inisiatif yang menguntungkan energi hijau, efisiensi, dan pembuatan kendaraan listrik. Hal ini dapat berdampak positif pada pasar energi hijau dan teknologi terkait. Pada kebijakan tersebut, maka prospek harga minyak dunia berpeluang mengalami penurunan karena turunnya permintaan.
Dampak Pada Pasar Berjangka
Kemungkinan investor akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi karena kebijakan yang lebih stabil mungkin tidak akan menimbulkan ketidakpastian global. Hal ini dapat membuat harga emas lebih stabil dan mungkin tidak akan meningkat secara signifikan, bahkan condong turun, karena prospek pertumbuhan ekonomi yang baik akan membuat investor mengalihkan investasi mereka ke sektor riil.
Dengan kebijakan yang lebih pro pada pertumbuhan ekonomi, maka arah dolar AS akan cenderung lemah untuk jangka pendek, karena orientasi pertumbuhan ekonomi membuat suku bunga dipertahankan pada posisi rendah. Sehingga dolar dapat melemah untuk jangka pendek, namun untuk jangka panjang akan solid.
Terkait volatilitas pasar, sangat mungkin investor akan lebih stabil dalam menghadapi kebijakan baru, yang dapat mengurangi volatilitas pasar berjangka. Secara keseluruhan, terpilihnya Kamala Harris sebagai Presiden AS mungkin akan membawa kebijakan lebih stabil dan fokus pada pertumbuhan ekonomi domestik, yang dapat meningkatkan stabilitas pasar berjangka.
Jika Donald Trump Menang
Agenda “America First”. Trump berkomitmen untuk mengutamakan kepentingan ekonomi Amerika, yang dikenal dengan kebijakan proteksionisme yang agresif, termasuk peningkatan tarif terhadap impor dari negara-negara seperti China. Hal ini dapat meningkatkan biaya produksi dan harga barang di pasar global, serta memicu konflik perdagangan dengan negara-negara lain. Dampak nyatannya bila harga-harga naik, maka suku bunga akan cenderung bertahan di level tinggi.
Trump mungkin akan menurunkan pajak korporasi, yang dapat meningkatkan laba bersih perusahaan AS dan mendorong investasi domestik. Namun, ini juga dapat meningkatkan defisit anggaran pemerintah AS.
Dalam hal stimulus ekonomi, ia mungkin akan melanjutkan stimulus ekonomi yang diperkenalkan sebelumnya, seperti stimulus triliunan dolar untuk mengatasi pandemi. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS dan membawa angin positif bagi pasar saham dan komoditas.
Selain itu, Trump berencana untuk melakukan deregulasi besar-besaran, membatalkan banyak peraturan yang dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi. Dia ingin mempercepat proses perizinan untuk proyek-proyek energi dan infrastruktur.
Terkait hubungan dengan China, Trump selama ini dikenal dengan kebijakan anti-China yang keras. Jika ia terpilih kembali, hubungan dagang antara AS dan China mungkin akan semakin tegang, yang dapat berdampak pada harga komoditas seperti minyak dan logam mulia. Hal ini juga dapat meningkatkan volatilitas pasar berjangka
Sementara untuk kebijakan energi, ia mungkin akan melanjutkan kebijakan yang lebih relaks terhadap industri energi fosil, yang dapat membuka peluang bagi industri energi fosil dan proyek-proyek terkait. Hal ini bisa berdampak pada investasi di sektor energi di dalam dan luar negeri.
Dampak Pada Pasar Berjangka
Konflik geopolitik yang mungkin timbul di bawah kepresidenan Trump dapat meningkatkan ketegangan global, yang dapat membuat investor lebih berhati-hati dan memilih aset safe haven seperti emas. Namun, jika ekonomi AS pulih dengan cepat, harga emas mungkin akan terancam karena investor akan lebih berminat pada investasi yang lebih menguntungkan.
Dengan kebijakan agresif dan penerapan tarif impor, maka inflasi akan cenderung tinggi dan tingkat suku bunga biasanya akan disesuaikan untuk mengimbanginya. Dengan kebijakan suku bunga yang relatif tinggi, maka jangka pendek mata uang dolar dapat menguat. Namun stabilitas pertumbuhan ekonomi akan cenderung tidak stabil, karena kebijakan yang tidak stabil pula.
Selain itu, Kebijakan Trump yang lebih proteksionis dan agresif dapat meningkatkan ketidakpastian investasi, yang dapat memicu volatilitas pasar berjangka. Investor mungkin akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi karena kebijakan yang lebih keras mungkin akan berdampak pada harga saham dan komoditas.
Dampak pada Perekonomian Global
Kebijakan tarif yang diperkirakan akan diterapkan Trump dapat membawa gelombang gangguan baru pada rantai pasokan global. Negara-negara tertentu seperti China mungkin akan terpaksa berunding untuk mendapatkan konsesi, yang dapat berdampak pada harga barang dan komoditas.
Dalam keseluruhan, kemenangan Trump dapat membawa perubahan signifikan dalam kebijakan ekonomi dan hubungan internasional, yang akan memengaruhi banyak aspek, dari ekonomi hingga hubungan internasional. Investor dan pelaku bisnis perlu memantau perkembangan ini untuk menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan potensi perubahan yang akan datang.
- Octa Investama Berjangka (OIB) menyediakan pelatihan tanpa dikenakan biaya, disamping itu Anda akan mendapatkan AKUN DEMO yang dapat digunakan untuk latihan bertransaksi terhadap produk komoditas, index saham global maupun pasar keuangan melalui Bursa Berjangka secara live. OIB merupakan perusahaan yang resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut:www.octa.co.id