BANDUNG—Kepala Bidang Kepariwisataan Disbudpar Kota Bandung Edward Parlindungan mengungkapkan dampak dari Pemberlakuan Perpanjangan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat merosotnya okupansi hotel-hotel yang ada di Kota Bandung hingga di bawah 10%.
Capaian itu katanya jauh dibandingkan kondisi kita tahun lalu, pada Juni, Juli, dan Agustus tahun lalu,
“Sekarang sejak Juni bisa dilihat bahwa keterisian hotel di bawah 10% dan beberapa tempat di tujuan wisata ditutup. Jelas memang wisatawan tidak bisa hadir ke Kota Bandung,” ujar Edward dalam keterangan persnya, Selasa (3/8/21).
Dia mencatat 150 tempat hiburan yang tidak beroperasi sejak PPKM Darurat. Meskipun demikian Edward meminta para pelaku ekonomi untuk bersabar dan menahan diri. Karena sejatinya, kata dia, PPKM untuk kepentingan dan keselamatan bersama.
Pihaknya belum mengetahui berapa banyak jumlah pegawai yang kehilangan pekerjaan akibat penutupan sementara tempat wisata, hiburan serta restoran dan kafe.
“Justru meningkatnya kasus Covid-19 akan semakin memperburuk perekonomian. Tapi kalau kita sudah semakin baik levelnya, aktivitas kita akan sedikit dilonggarkan. Beberapa kegiatan bisa direlaksasi sehingga bisa menghidupkan kembali perekonomian,” imbuh dia.
