JAKARTA—Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Pusat Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merilis data bahwa sejak Januari hingga Maret 2019 terjadi 1.107 bencana alam di Indonesia. Jumlah ini meningkat sebesar 32,4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018, yaitu 836 kejadian.
“Bencana itu mulai dari dari gempa bumi, erupsi gunung api, banjir longsor, puting beliung,” ujar Sutopo dalam jumpa pers di gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (29/3/2019).
Dikatakannya , sebanyak 279 orang meninggal dunia, 1.340 orang luka-luka, 96 orang hilang dalam kejadian bencana dalam tiga bulan itu. Selain itu tercatat sebanyak 850.772 orang mengungsi dan bencana menyebabkan 17.521 rumah terdampak.
Dari segi korban meninggal terjadi peningkatan 275 persen, karena pada periode yang sama jumlah orang meninggal seratus orang.
“Kerugian ekonomi ini diperkirakan mencapai triliunan rupiah. Kami belum menghitung berapa kerugian ekonomi. Baik kerugian yang langsung mapun tidak langsung dari bencana sampai dengan akhir Maret 2019 belum menghitung secara pasti tapi kita perkirakan triliunan rupiah,” tutur Sutopo.
Sutopo menyebutkan, Pulau Jawa menjadi paling banyak diterjang bencana karena hampir 60 persen penduduk Indonesia menetap di pulau tersebut. Bahkan, tinggal di daerah yang masuk zona merah dengan tingkat mitigasi yang sangat minim. Provinsi yang paling banyak diterjang bencana adalah Jawa Tengah dengan 356 kejadian. Kemudian disusul Jawa Timur 204 kejadian dan Jawa Barat 173 kejadian
Menurut Sutopo bencana yang paling banyak memakan korban di awal 2019 adalah banjir bandang di Sulawesi Selatan dan Sentani, Papua. Pasalnya di kawasan tersebut banjir itu juga disertai tanah longsor. Hingga saat ini korban banjir bandang di Sentani, Papua tercatat 112 meninggal (Irvan Sjafari)