JAKARTA—-Dalam lima tahun, Amar Bank lewat produk fintech Tunaiku sudah salurkan modal usaha untuk 100 ribu UMKM.
Kepala Kredit Retail Tunaiku Abraham Lumban Batu menyatakan pihaknya memberikan kemudahan akses pinjaman modal usaha untuk mendorong pertumbuhan UMKM, khususnya mikro.
Kebijakan ini terhadap pertumbuhan usaha UMKM untuk mendukung
fokus pembangunan pemerintah Indonesia.
Data Kementerian Koperasi dan UMKM per 2018, sebanyak 98,7 persen usaha di
Indonesia merupakan UMKM.
Sektor ini memberi kontribusi sebesar Rp8.400 triliun atau
setara 60 persen dari total PDB Indonesia. Atas angka tersebut, UMKM dinilai
mampu menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Sulitnya akses pinjaman untuk modal usaha dan bunga yang tinggi merupakan
tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh pengusaha mikro karena sebagian
besar dari mereka tidak memiliki agunan.
Tunaiku hadir melalui layanan kredit tanpa agunan dengan proses yang cepat dan periode angsuran yang relatif lama sampai 20 bulan.
“ Pembayaran setiap bulannya tergolong ringan untuk
perputaran arus kas pengusaha mikro,” ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta,
Senin (16/3/20).
Salah seorang pengusaha warung pempek, Yulaika bersedia membagikan
pengalamannya bersama Tunaiku. Yulaika bertempat tinggal di sebuah rumah petak
bersama suami dan dua anak perempuannya di kawasan Depok.
Yulaika memiliki usaha pempek yang dimulai sejak empat tahun
lalu, pada 2017 Yulaika mengenal Tunaiku dan sudah tiga kali mendapatkan
pendanaan dari Tunaiku untuk modal usahanya dengan total Rp 25 juta.
Dia mengaku membutuhkan tambahan modal usaha karena saat itu, kondisi keuangan
dan keuntungan dari usaha saya sedang mengalami penurunan.
Padahal, usaha dan uangnya harus terus diputar untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, sekolah anak dan untuk usaha.
“Saya mengetahui Tunaiku dari hasil pencarian melalui Google Play Store. Saya akhirnya memilih Tunaiku karena pinjamannya bisa diangsur hingga 20 bulan. Selain itu, jumlah pinjamannya juga besar hingga 20 juta,” pungkasnya.