Berita  

Dalam 2 Bulan, Jumlah Penumpang Kereta Lampaui 78 juta

Peluang News, Jakarta – Minat masyarakat untuk menggunakan moda kereta api semakin meningkat. Dalam dua bulan pertama di tahun ini, dari Januari-Februari, pengguna jasa kereta api telah mencapai 78.542.459 penumpang.

Angka tersebut meningkat 10,34% dibandingkan dengan pengguna kereta pada periode yang sama pada 2024 yang mencapai 71.181.357 penumpang.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan bahwa pertumbuhan ini merupakan refleksi dari meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta api sebagai pilihan utama perjalanan yang efisien, nyaman, dan ramah lingkungan.

“Dari 78.542.459 penumpang, sebanyak 8.412.733 penumpang dikelola KAI dan 62.917.018 penumpang yang menggunakan layanan KAI Commuter,” ujarnya melalui keterangan pers KAI yang dirilis pada Senin (10/3).

Tiket lainnya terdiri dari 1.127.340 penumpang KAI Bandara, 1.007.553 penumpang Whoosh yang dikelola KCIC, 720.784 penumpang LRT Sumatera Selatan, 4.294.524 penumpang LRT Jabodebek, 35.878 penumpang KA Makassar-Parepare, serta 26.629 penumpang yang menikmati layanan KAI Wisata.

Peningkatan signifikan terjadi di beberapa layanan KAI Group. LRT Jabodebek mencatat lonjakan tertinggi dengan pertumbuhan 74,47% dibandingkan periode Januari–Februari 2024. Disusul oleh KAI Bandara yang meningkat 30,07%, Whoosh dengan kenaikan 23,34%, serta LRT Sumsel yang tumbuh 16,44% dan kereta luxury yang dikelola KAI Wisata meningkat 9,31%.

Pada periode tersebut, KAI Commuter dan KA yang dikelola KAI Induk juga menunjukkan tren positif dengan peningkatan 7,62% dan 6,65% secara berturut-turut.

Trend tersebut disebutkannya sejalan dengan visi KAI menggerakkan transportasi berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, peningkatan jumlah penumpang ini tidak hanya mencerminkan kinerja bisnis yang solid, tetapi juga mempertegas peran KAI Group dalam mendukung transisi menuju moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Dengan semakin banyak masyarakat yang beralih ke kereta api, dampak positif terhadap pengurangan emisi karbon juga menjadi lebih nyata.

“KAI terus melangkah maju dengan inovasi berbasis keberlanjutan. Pada Desember 2024 lalu, KAI meluncurkan fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI, yang memungkinkan pelanggan menghitung jejak karbon perjalanan mereka,” ujarnya

Selain itu, KAI juga menyediakan water station di berbagai stasiun untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai serta mengganti alat makan di atas kereta dengan wooden cutlery yang lebih ramah lingkungan.

Dalam aspek infrastruktur, KAI juga ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dengan mengganti 15.864 bantalan kayu pada jembatan baja dengan bantalan sintetis yang lebih kuat, tahan lama, serta mengurangi ketergantungan terhadap kayu alami.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang pengurangan limbah dan emisi, tetapi juga tentang menghadirkan infrastruktur yang lebih baik dan tahan lama. Dengan inovasi ini, KAI tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga turut menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Anne.

Exit mobile version