hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Cuaca Panas, 302 Jemaah Calon Haji Dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi

Kloter 106 Akhiri Kedatangan Jemaah Haji Indonesia 1445/2024 di Tanah Suci
Ilustrasi: Bagasi jemaah haji di Tanah Suci/dok.kemenag

PeluangNews, Jakarta – Sebanyak 302 jemaah calon haji Indonesia harus dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi untuk perawatan inap. Kasus tertinggi adalah pneumonia, hipertensi, dan diabetes.

Menurut data Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), sebanyak 25.189 jemaah calon haji telah menjalani rawat jalan hingga 19 Mei 2025.

Tiga jenis penyakit yang paling banyak ditangani adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), hipertensi, dan myalgia (nyeri otot).

Petugas kesehatan haji diminta untuk terus memberikan edukasi kepada jemaah tentang pentingnya menjaga kondisi tubuh, terutama terkait kecukupan asupan cairan.

“Dehidrasi bisa datang dengan cepat dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius. Bawa selalu botol air minum dan isi ulang sesering mungkin,” kata Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr. Mohammad Imran, MKM.

Imran menekankan pentingnya penggunaan masker saat berada di luar ruangan atau keramaian, serta memastikan istirahat cukup selama beraktivitas di Tanah Suci.

“Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas di bawah terik matahari. Istirahat yang cukup dan segera melaporkan serta memeriksakan diri ke petugas kesehatan haji maupun pos kesehatan yang ada jika merasa tidak sehat adalah kunci,” ujarnya, seraya berharap.

Dia juga mengimbau penting kepada para jemaah untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Di tengah tantangan cuaca ekstrem di Arab Saudi, dengan suhu tinggi dan potensi dehidrasi, kami meminta para jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kondisi kesehatan akut, maupun memperburuk penyakit kronis yang sudah ada,” ujarnya.

Menurut dr. Imran, suhu tinggi dapat dengan cepat menyebabkan gangguan seperti heatstroke, dehidrasi berat, dan kelelahan ekstrem.

“Selain itu, kondisi ini juga berpotensi memperburuk penyakit kronis yang diderita jemaah, seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan pernapasan,” kata dia

Cuaca panas ekstrem yang melanda Arab Saudi menjadi tantangan serius bagi jemaah haji Indonesia pada tahun 2025 ini.

Berdasarkan data real time dari Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan KKHI, suhu udara di Makkah dan Madinah berkisar antara 41 hingga 45 derajat celsius, dengan kelembaban udara rendah di bawah 30%.

Kondisi iklim yang demikian kering dan panas dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari dehidrasi hingga komplikasi penyakit kronis. []

pasang iklan di sini