CSIS Nilai Perombakan Kabinet Dapat Tingkatkan Risiko Ketidakpastian Pasar

Rupiah Senin Pagi Dibuka Naik 15 Poin Setelah Akhir Pekan Tergelincir 51 Poin
Ilustrasi: Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Perombakan kabinet atau reshuffle dapat meningkatkan risiko ketidakpastian pasar. Sebab, ada kemungkinan perubahan regulasi yang dilakukan dalam waktu dekat.

“Perubahan yang mendadak semacam ini berisiko menimbulkan dampak negatif terhadap pasar,” kata Excecutive Director Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri dalam media briefing RAPBN 2025, di Jakarta, Senin (19/8/2024).

Menurut Yose, dengan adanya reshuffle itu justru kompleksitas dan ketidakpastian akan semakin tinggi lagi. “Jadi mungkin enggak akan terlalu berpengaruh positif sih,” ujarnya, menandaskan.

Meskipun aturan yang dikeluarkan pasca reshuffle nanti merupakan aturan yang positif, lanjut dia, pasar akan tetap menganggap bahwa masih terdapat ketidakpastian ke depannya.

“Dunia usaha mungkin melihatnya bahwa mereka enggak tahu nih apakah regulasi yang baru ini, yang positif ini akan terus berlangsung di kemudian hari,” kata Yose, menambahkan.

Pendapat yang sama disampaikan Senior Researcher CSIS Deni Friawan. Reshuffle kabinet yang dilaksanakan pada Senin (19/8/2024), kata Deni, secara tidak langsung akan berdampak ke perekonomian.

Pasar, lanjut dia, akan merespons dengan khawatir di Pemerintahan Presiden Jokowi yang tersisa 1,5 bulan lagi.

“Pasar melihatnya worry (khawatir), artinya ketidakpastian akan tinggi. Kalau itu yang akan terjadi setelah ini, ya iya,” ujarnya pula.

Sebagaimana ramai diberitakan, hari ini telah dilaksanakan reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM). Posisi Menkumham yang sebelumnya dijabat oleh Yasonna Laoly, kini diisi oleh Supratman Andi Agtas. Posisi Menteri ESDM yang sebelumnya dijabat oleh Arifin Tasrif digantikan oleh Bahlil Lahadalia.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia digantikan oleh Rosan Roeslani. Kemudian untuk posisi Wamen Kominfo diisi oleh Angga Raka Prabowo. []

Exit mobile version