Hindari menjual sesuatu secara monoton. Inovasi atau kreativitas merupakan jawaban, ketika pesaing pada kenyataannya datang silih berganti. Dan itu alamiah.
BARANG atau jasa sebagus apa pun tidak akan terjual dengan begitu saja. Sampainya barang/jasa dari kita ke konsumen merupakan sebuah kunci utama bagi sukses bisnis. Pemasaran kreatif adalah langkah/strategi untuk mampu memasarkan barang/jasa. Kata kuncinya: (selalu) mengikhtiarkan dan menambahkan ‘nilai tambah’ Dengan cara itu, konsumen tidak akan bosan dengan barang/jasa yang ditawarkan.
Pemasaran kreatif memang ditujukan untuk menjaga dan mengamankan market share, sehingga konsumen enggan berpindah ke lain hati. Kita tahu, berbagai inovasi terus bermunculan. Pesaing pun datang silih berganti. Tentu saja, harus ada inovasi berkelanjutan agar produk/jasa yang kita miliki bisa tetap laris manis di pasaran. Inilah tugas penting dari adanya pemasaran kreatif.
Mungkin terlihat sangat sederhana, tetapi fungsi pemasaran kreatif sangatlah menentukan. Tanpa ini, perusahaan mandeg dalam menjual produk yang dihasilkannya. Lama kelamaan boleh jadi perusahaan itu gulung tikar, karena proses penjualannya macet.
Inovasi dan pemasaran memiliki relasi yang saling berkaitan. Tanpa inovasi, tidak akan ada produk yang dipasarkan. Tanpa adanya kegiatan pemasaran (yang intensif), produk yang terbukti bagus pun tidak akan bisa tersebar dan dikenal oleh publik. Untuk itu diperlukan keseimbangan yang tepat antara inovasi dan kegiatan pemasaran saat menjalankan bisnis, khususnya bagi para startup.
Divisi lainnya, seperti customer service, human resources, finance hingga operational, menjadi divisi pendukung yang sangat membantu. Kombinasikan keseluruhan divisi itu secara proporsional untuk mendapatkan kinerja yang bagus. Berikut empat poin penting yang patut dicermati.
Sisihkan dana untuk inovasi dan pemasaran. Cara terbaik meningkatkan pendapatan bisnis adalah dengan menambah jumlah pengeluaran untuk keperluan inovasi produk dan kegiatan pemasaran. Biaya lain boleh saja agak ditekan, seperti gaji pegawai atau pengeluaran untuk penjualan barang. Agar tercipta keseimbangan, prioritaskanlah pengeluaran inovasi dan pemasaran.
Saling melengkapi. Idealnya, inovasi produk dan kegiatan reguler berjalan saling melengkapi. Dengan cara ini akan tercipta stabilitas yang datang dari adaptasi tersebut. Jangan biarkan inovasi produk lebih dominan dari kegiatan pemasaran. Sebaliknya, pastikan produk anda dapat bekerja dengan baik, sebelum kegiatan pemasaran secara masif dilancarkan.
Lakukan pemasaran sendiri berbasis data dan riset. Teknologi bukan hanya membantu mempermudah kehidupan, melainkan juga mampu melancarkan kegiatan yang dulunya dilakukan secara konvensional. Di antaranya adalah menyerahkan kegiatan pemasaran kepada agensi kehumasan (PR). Kini, anda sebagai pemilik usaha dapat menentukan sendiri kegiatan pemasaran apa yang ingin dilancarkan berdasarkan survai, riset, pemanfaatan data yang dimiliki; kaitkan dengan platform pemasaran yang dipilih.
Sebaiknya hindari hard selling. Ketika perusahaan secara agresif melakukan ‘hard selling‘ (penjualan dengan unjuk bukti), itu bisa berarti kegiatan pemasaran tidak berjalan dengan baik. Idealnya adalah ketika riset, survai dan target pasar telah ditentukan, kegiatan pemasaran bisa berjalan dengan lancar dengan memanfaatkan channel-channel yang ada (berbayar atau gratis). Intinya adalah ciptakan produk yang berfungsi dengan baik dan disukai oleh orang banyak, hingga pemasaran akan berjalan seimbang tanpa kegiatan ‘hard selling’ yang berlebihan.●(Nay)