
PeluangNews, Jakarta-Peluang industri kecantikan Indonesia saat ini tengah memasuki masa keemasan. Dengan nilai pasar mencapai US$9,17 miliar pada 2024 dan proyeksi pertumbuhan stabil sebesar 4,39% per tahun, sektor ini tidak hanya menjadi penggerak ekonomi, tetapi juga menunjukkan transformasi besar yang didorong oleh inovasi, keberlanjutan, dan perubahan perilaku konsumen.
Dalam momentum tersebut, pameran tahunan Cosmobeauté Indonesia 2025 siap memperkuat reputasinya sebagai ajang industri kecantikan terbesar dan paling berpengaruh di Tanah Air. Memasuki edisi ke-18, Cosmobeauté Indonesia menghadirkan beragam inovasi, memperluas cakupan sektor, serta membuka peluang bisnis baru yang lebih menjanjikan.
Tahun ini, untuk pertama kalinya pameran bergengsi tersebut digelar di lokasi baru, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, pada 9–11 Oktober 2025. Melalui format baru yang lebih inklusif dan beragam, Cosmobeauté Indonesia mempertegas posisinya sebagai pusat sinergi bisnis industri kecantikan di tingkat nasional maupun internasional.
“Cosmobeauté Indonesia 2025 lebih dari sekadar pameran bisnis industri kecantikan. Kami hadir sebagai platform visioner yang mempertemukan produk-produk terdepan, gagasan transformatif, dan praktik bisnis berkelanjutan. Ajang ini akan menjadi penggerak inovasi dan kemajuan industri kecantikan di Indonesia dan pasar global,” ujar Juanita Soerakoesoemah, Portfolio Director Cosmobeauté Indonesia, saat konferensi pers di ICE BSD City.
Juanita menegaskan bahwa Cosmobeauté Indonesia berkomitmen untuk memberdayakan pelaku industri agar tidak hanya beradaptasi terhadap perubahan, tetapi juga menjadi bagian dari pembentuk masa depan kecantikan melalui kreativitas, inklusivitas, dan keberlanjutan. Dengan mengusung tema Inclusive Beauty, Sustainable Future” tahun ini pameran menghadirkan berbagai inisiatif strategis, seperti Sustainability Awards, Wellness & Sustain Hub, dan Cosmo Inclusive Class.
“Melalui program-program ini, kami ingin menegaskan bahwa pertumbuhan industri harus berjalan selaras dengan tanggung jawab terhadap manusia, komunitas, dan lingkungan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prita Anindya Laksmita, Indonesia Beauty Lead Worldpanel by Numerator, menilai bahwa industri kecantikan Indonesia tengah berevolusi pesat seiring pengaruh generasi muda dan digitalisasi.
“Pertumbuhan kini bukan lagi soal menjangkau lebih banyak orang, melainkan menghadirkan nilai yang lebih besar bagi setiap individu. Melalui Indonesia Beauty Kaleidoscope 2025, kami ingin memimpin perubahan ini dengan membuka wawasan baru dan mendorong strategi pertumbuhan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Sebagai ajang sinergi lintas sektor, Cosmobeauté Indonesia 2025 akan mempertemukan lebih dari 500 perusahaan peserta dari 16 negara/wilayah, menampilkan 1.300 top brand dari berbagai segmen kecantikan—mulai dari kosmetik, perawatan kulit, rambut, kuku, spa, wellness, hingga supply chain. Tahun ini, segmen baru seperti Beauty Tech, Dental Care, serta Mother & Baby turut dihadirkan.
Iit Mintario, CEO PT Immortal Cosmedika Indonesia, menegaskan pentingnya pameran ini dalam memperkuat posisi maklon lokal. “Kunci keberhasilan terletak pada peningkatan kualitas, inovasi berbasis bahan alami, serta strategi ekspor yang terarah. Cosmobeauté Indonesia menjadi katalis penting yang membuka peluang kemitraan baru dan memperluas akses pasar global,” ujarnya.
Sementara itu, Halim Nababan, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Kosmetik Kontrak Manufaktur Indonesia (AKKMI), menyebut Cosmobeauté Indonesia sebagai motor penggerak kebangkitan industri kecantikan nasional.
“Transformasi ini bukan hanya mendefinisikan ulang standar kecantikan nasional, tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai kekuatan baru di panggung global,” paparnya.
Selain pameran utama, Cosmobeauté Indonesia 2025 juga menghadirkan sejumlah program unggulan seperti Beauté LIVE, Beautéducation, Beauté Spot, Beauté Speak, Supply Chain Academy, dan Beauté Meeting Program. Program-program ini dirancang untuk memperluas wawasan profesional industri, mempertemukan mereka dengan buyer potensial, dan memperkuat jejaring bisnis lintas negara.
“Dengan akses pada pengetahuan komprehensif dan strategi praktis, pengunjung pameran dapat mempertajam daya saing sekaligus menavigasi dinamika pasar yang terus berkembang,” tutup Juanita.