hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Cocamar Brasil, Jati Diri Koperasi Agroindustri

Produk-produk tani secara signifikan berkontribusi pada ekonomi negara dan perdagangan internasional. Industri pertanian Brasil dengan sigap mengadopsi teknologi modern; seperti pertanian presisi, penggunaan drone, dan teknik irigasi canggih.

BERBASIS di Brasil, Cocamar Cooperativa Agroindustrial adalah koperasi pertanian. Didirikan oleh sekelompok petani di Kota Maringá, negara bagian Paraná, tahun 1963. Brasil merupakan salah satu produsen terbesar dunia untuk berbagai komoditas pertanian. Kedelai salah satu komoditas utama. Brasil menjadi produsen terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Produksi jagung, gula, dan daging sapi juga signifikan, hingga Brasil jadi pemimpin global dalam beberapa sektor pertanian.

Koperasi pertanian berperan penting dalam memperkuat petani kecil dan menengah di Brasil. Misalnya, Coopa-Roca, yang didirikan tahun 1970-an dan berfokus pada produksi kopi. Didukung oleh kondisi iklim yang menguntungkan, termasuk tanah yang subur dan curah hujan yang mencukupi. Tantangan yang dihadapi adalah deforestasi, perubahan iklim, dan infrastruktur yang kurang memadai.

Sebermula, Koperasi Agroindustri Cocamar mengkhususkan diri pada produksi dan distribusi kedelai. Kini mereka memproduksi aneka produk pertanian. Mereka menyediakan kedelai, minyak kanola, jagung, kapas, kepompong ulat sutera, tebu, kopi, produk gandum, dan lain-lain. Mereka juga melayani minuman dan saus, benang, kayu olahan, suplemen mineral, dan sektor lainnya.

Cocamar menghasilkan minyak olahan dan minyak kemasan: Kedelai, Kanola, Jagung, dan Bunga Matahari. Nektar Buah: Mangga, Jambu Biji, Markisa, Jambu Mete, Campuran Buah Sitrus, dan lain-lain. Minuman Kedelai (Non-GMO): Biasa dan dicampur dengan jus buah. Kopi: biji sangrai lalu disangrai dan digiling. Tepung terigu. Saus: Kecap, Mustard, Mayones.

Produk-produk ini secara signifikan berkontribusi pada ekonomi negara dan perdagangan internasional. Industri pertanian Brasil sendiri dengan cekatan mengadopsi teknologi modern; seperti pertanian presisi, penggunaan drone, dan teknik irigasi canggih. Hal ini membantu peningkatan produktivitas dan efisiensi.

Kegiatan operasional Cocamar mencakup pemrosesan, distribusi, dan pemasaran produk pertanian. Untuk mendukung operasinya, mereka membangun gudang penyimpanan, fasilitas pemrosesan, dan sistem distribusi. Tak kalah penting, Cocamar ikut memainkan peran penting dalam pemberdayaan komunitas lokal dengan memberi pelatihan, pendidikan, dan dukungan teknis kepada para petani anggotanya.

Sebagai sebuah koperasi, Cocamar selalu memperhatikan kualitas dan ketertelusuran (translation) produknya. Perusahaan telah memperoleh sertifikat ISO untuk departemen ritelnya, pabrik produksi produk ritelnya. Soalnya, sejak awal, Cocamar telah menjadi salah satu koperasi pertanian terkemuka di Brasil.

Koperasi bekerja sama dengan petani anggota untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memperoleh akses ke pasar yang lebih baik. Cocamar Cooperativa Agroindustrial mengemban beberapa misi: memasok produk-produk berkualitas di samping mempromosikan pengembangan kliennya, petani terkait dan komunitas dimana perusahaan berada. Ini semua guna meningkatkan daya saing produk mereka di pasar pertanian.

Dalam perjalanannya, Cocamar mengalami pertumbuhan yang signifikan. Mereka mulai melakukan diversifikasi operasi dengan memasukkan komoditas pertanian lainnya. Mereka menggarap kedelai, jagung, gandum, dan produk-produk lainnya. Dewasa ini, Cocamar bahkan menyediakan layanan dan dukungan kepada para petani anggotanya dalam arti luas.

Koperasi Agroindustri Cocamar meresmikan pabrik pupuk di kota Paranavaí, di negara bagian Paraná, Brasil. Fasilitas ini menampung produksi merek Viridian, lini produk yang mencakup pupuk daun dan bahan pembantu. Pada paruh kedua tahun 2024, mereka menginvestasikan BRL10,7 juta untuk memproduksi pupuk hayati. Unit baru ini menempati area seluas 64.000 m², dengan luas bangunan hampir 10.000 m².

Struktur baru ini juga mengalami perluasan untuk memulai produksi pupuk padat. Seperti dilansir pengawas industri Paulo Liberato, kapasitas shift komersial adalah 3.000.000 liter dan 630 ton padatan per tahun. Hasilnya, industri menerima investasi untuk penyesuaian dan akuisisi peralatan baru sebesar BRL$6,3 juta.

Selama acara peluncuran dan pelaporan kepada anggota koperasi, Cocamar mengumumkan bahwa BRL10,7 juta (US$2,67 juta—US$1 = BRL5) akan dialokasikan untuk merenovasi dan menyesuaikan fasilitas serta membeli peralatan.

Lini Viridian mencakup bahan pembantu yang meningkatkan kualitas aplikasi dan meningkatkan kinerja input. Menurut mereka, pupuk daun cair meningkatkan kinerja tanaman melalui keseimbangan nutrisi. Pihak Cocamar menyebut bahwa lini Viridian kompatibel dengan penerapan input lain, seperti fungisida, sebagaimana dikonfirmasi oleh pengujian yang telah dilakukan.

Studi World Cooperative Monitor menunjukkan, dari deretan koperasi terbesar di dunia, 11 di antaranya adalah koperasi Brasil. Terbesar yang dimaksud adalah dalam hal pendapatan, jumlah anggota atau transaksi keuangan dibanding pendapatan per kapita anggota. Nama-nama asosiasi yang dimaksud adalah Frísia, Agrária, Castrolanda, Coamo, Cocamar, Coopavel, Cooperativa Lar, Copacol, C.Vale, Frimesa dan Integrada. Semuanya berasal dari negara bagian Paraná dan terkait dengan agribisnis.

Dari koperasi pertanian dalam hal pendapatan per kapita, Coamo menempati urutan ke-7. Dalam peringkat koperasi dan organisasi mutual terbesar, C.Vale berada di posisi ke-41 secara global dalam pendapatan per kapita dan juga di peringkat ke-183 dalam total pendapatan. Cooperativa Lar muncul di daftar yang sama, di posisi ke-199.

Dalam peringkat pendapatan per kapita umum, di antara semua segmen, Cocamar (73), Copacol (83), Agrária (108), Terpadu (114), Castrolanda (115), Frimesa (119), Frisia (139) dan Coopavel (147). Pada tahun 2022, koperasi ini memperoleh sepertiga dari seluruh penjualan di sektor ini di seluruh Brasil. Ada R$ 186 miliar yang ditagih.

Menurut Pemerintah Negara Bagian Paraná, dari seluruh volume yang ditagih, 85% berasal dari agroindustri, 10% dari sektor kredit, 4% dari kesehatan dan 1% dari segmen lainnya. Dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 20%, koperasi agroindustri dituntut memperluas kepemimpinan mereka.

Organisasi Koperasi Paraná (Ocepar) menargetkan perolehan pendapatan BRL$200 miliar tahun ini, dan menggandakan volume ini dalam lima tahun ke depan. Presiden Ocepar, José Roberto Ricken, menyebut laporan ini memperjelas bahwa kooperativisme Paraná dijalankan dengan spirit dan kejernihan profesionalisme. Artinya, koperasi dari Paraná dikelola dengan cara yang benar dalam sistem yang dihargai oleh para produsen.

Mereka adalah asosiasi yang sangat layak secara ekonomi, terorganisir dengan baik secara hukum dan dengan model manajemen sangat modern yang tidak berutang apa pun kepada negara mana pun. “Inilah hasil investasi ala Sistem Ocepar dalam kooperativisme dalam beberapa tahun terakhir. Antara lain, program manajemen mandiri, profesionalisasi melalui Sescop (Layanan Pembelajaran Kooperativisme Nasional) Paraná, selain investasi besar untk bidang ini, sehingga koperasi Paraná mampu mengekspor ke sekitar 150 negara,” sebut Ricken.●(Zian)

pasang iklan di sini