hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Ciptakan Sumber Ekonomi Baru, KemenKopUKM Dorong Kopontren Terhubung ke Rantai Pasok Global

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Riza Damanik/Dok. Ist

Peluang news, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong koperasi pondok pesantren (kopontren) menjadi klaster pertumbuhan ekonomi baru melalui rantai pasok usaha besar maupun global.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Riza Damanik mengatakan, UMKM Indonesia seharusnya bisa menjadi kiblat dari industri halal di kancah internasional, karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

“Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia serta jumlah pesantren lebih dari 39.000 dengan jumlah santri lebih dari 4 juta orang merupakan potensi untuk memulai pengembangan ekonomi berbasis rantai pasok. Dengan begitu UMKM kita bisa menjadi kiblat dari industri halal dunia,” ujar Riza dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).

Menurut Riza, ada dua prasyarat untuk mewujudkan hal tersebut, di antaranya yakni dengan mengunggulkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan memingkatkan inovasi teknologi.

“Dulu kekuatan negara-negara di dunia adalah mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA), siapa yang memiliki SDA berlimpah merekalah yang berkuasa. Namun sekarang sudah berubah, negara yang memiliki SDM yang kuat yang menguasai dunia,” tuturnya.

KemenKopUKM mendorong koperasi pondok pesantren (kopontren) menjadi klaster pertumbuhan ekonomi baru/Dok. Ist

Riza meyakini bahwa kegiatan capacity building terhadap 30 pengurus kopontren bertajuk ‘Penguatan Manajemen Bisnis dan Rantai Pasok Pengembangan Usaha’ yang diselenggarakan pada 30 November hingga 3 Desember 2023 di Sumatra Utara dapat melahirkan para pejuang ekonomi yang tangguh dan mandiri berbasis kopontren.

“Punya SDA itu penting tapi lebih penting lagi punya SDM yang unggul,” ucapnya.

Ia menyebut Jepang sebagai contoh yang telah menetapkan industri strategis nasionalnya pada industri otomotif dan elektronik, termasuk dengan UMKM Jepang yang menjadi pendukung dalam industri tersebut.

“Maka setiap kita menggunakan mobil buatan Jepang, sesungguhnya kita menggunakan spare part mobil dari UMKM Jepang. Kontribusi UMKM Jepang terhadap PDB-nya sudah lebih dari 60 persen. UMKM Jepang terhubung dengan rantai pasok usaha besar,” jelas Riza.

Oleh karena itu, Riza meminta agar Kopontren di Sumatra Utara dapat mencontoh Kopontren Al-Ittifaq yang telah sukses terhubung dengan pasar ritel modern seperti AEON Mall, Superindo, dan sebagainya.

“Setelah skema ini terjadi, koperasi mendapatkan pembiayaan, petani yang tadinya tidak mengakses pembiayaan menjadi bisa mengakses pembiayaan. Koperasi mendapat pembiayaan dari LPDB-KUMKM. Koperasi dapat membeli secara tunai ke petani. Rantai pasok inilah yang ingin dikembangkan,” pungkasnya.

Senada dengan Riza, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara, Naslindo Sirait mengatakan, Kopontren mempunyai peran strategis sebagai penggerak ekonomi nasional.

Untuk itu, ia berkomitmen agar terus mengembangkan Kopontren di Sumatra Utara untuk bisa terhubung ke dalam rantai pasok usaha besar dan mampu menciptakan sumber ekonomi baru di tanah air.

“Pondok pesantren menjadi pendorong dan penggerak koperasi di desa dan membangun sosio kultral, yaitu pentingnya berkelompok tumbuh secara ekonomi dan sosial,” tandasnya.

pasang iklan di sini