hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Chusaeni dari Batang, Buktikan Bertani Itu Keren

BATANG—Bertani itu menjanjikan asalkan punya kemauan. Tetapi tentunya bagi mereka yang bukan berlatar belakang keluarga petani, perlu belajar dan riset. Chusaeni contohnya, dia melakukan riset pada ketinggian berapa tanaman sayuran bisa tumbuh dan bagaimana caranya agar tidak menggunakan pestisida untuk mengatasi hama.

Warga Desa Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengahhanya  menggarap lahan seluas 6 x 12 meter dengan cara hidroponik. Aneka sayuran yang ditanam antara lain, sawi, selada, bayam, kangkung, dan sebagainya.

Dalam sekali panen, pria berusia 38 tahun memproduksi 40 kilogram per minggu dan dalam sebulan memproduksi sekira 150 kilogram sayuran. Sayuran dibandrol antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram.

“Saya meraup omzet bersih sekitar Rp6 juta per bulan, itu sudah dipotong biaya produksi,” ujar Chusaeni ketika dihubungi Peluang, Jumat (26/2/21).

Menurut Chusaeni awalnya pemasaran baru dilakukan dari mulut ke mulut, kemudian secara luring (offline) dan daring (online). Dia mengaku sudah bertani hidroponik sejak 2018.  Chusaeni bercerita, dirinya awal usahanya ini dari hobi pertanian 2015. Kemudian ia terjun langsung untuk produksi sejak 2018.

“Saya suka dunia pertanian sejak kecil dan saya terjun langsung jadi petani hidroponik sejak 2018,” katanya.

Kini Chusaeni berencana untuk menambah intalasi hidroponik yang dari empat menjadi sepuluh. Ke depan, Chusaeni mengajukan nota kesepahaman kepada berbagai lembaga di antaranya dinas pertanian setempat untuk memperluas pasarnya.

“Saya yakin dengan bertani, masa depan lebih cerah. Ternyata dari segi penghasilan lebih menjanjikan daripada waktu berkeja di pabrik. Selain itu saya ingin orang lain hidup sehat dengan membeli sayuran dari saya, ” pungkasnya (Van).

pasang iklan di sini