hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Chemistry Mobil Lawas, Keren, Unik dan Ori Punya

Tak ada perawatan khusus untuk mobil kuno. Hanya, terkadang mencari part mesin atau part body yang agak susah. Aksesibilitas internet memungkinkan segala info yang susah (dan mahal) di masa lalu jadi mudah dan murah.

LIMA tahun lalu, Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) merayakan hari jadinya yang ke-37 tahun di kota Gudeg, Yogyakarta. Sekonyong-konyong Alun-alun Yogyakarta dipadati personel PPMKI yang tampak antusias dan semringah. Beberapa mobil kuno dari beragam merk mejeng bareng. Sebut saja Dodge, Peugeot, Chevrolet, Impala, Morris Minor Traveller, Mercedes Benz, Plymouth, De Soto, Holden, Opel, Buick, Morris, Mini Cooper turut memeriahkan parade mobil-mobil jadul. Turis domestik dan mancanegara yang kebagian tontonan gratis ikut menyemarakkan suasana. 

Kemeriahan itu berlangsung 2 hari. Pada hari pertama, semarak perayaan digelar di kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta. Members berkumpul guna melakukan prosesi tiup lilin, lanjut dengan mengelilingi kawasan Keraton Yogyakarta, ditutup dengan gala dinner seluruh peserta. Pada hari kedua dilangsungkan reli menuju kawasan wisata Merapi yang dimulai dari Puro Pakualaman. Untuk menjadi anggota komunitas PPMKI, mobil-mobil yang didaftarkan harus keluaran tak melebihi tahun 1979.

Komunitas PPMKI didirikan tahun 1979. Mereka yang bergabung di sini bukan hanya kolektor pemilik mobil, melainkan juga penggemar mobil kuno. Menurut definisi PPMKI, mobil yang masuk kategori kuno adalah kendaraan dengan tahun produksi maksimal 40 tahun sebelum tahun berjalan. Adapun mobil keluaran tahun 1976 sampai dengan 1986 masuk kategori replika. Dengan demikian, mobil replika digolongkan ke dalam kategori mobil yang lebih baru.

Mobil-mobil yang tergabung dalam PPMKI sangat beragam. Mulai dari sedan, pikap, hingga station wagon. Mereknya pun beragam. Ada yang keluaran Amerika Serikat seperti Chevrolet, Rolls-Royce, Cadillac, Ford, Mustang, Dodge. Ada pula mobil produksi Eropa (BMW), Mercedes-Benz, Volkswagen (VW), Volvo, di samping Asia (Nissan, Toyota, Daihatsu). Mobil tertua milik anggota PPMKI adalah produksi 1912.

Akhir Desember 2010, sebuah mobil Chrysler Imperial buatan Amerika tahun 1959 terpajang megah di ruang pameran Balai Kartini, Jakarta. Mobil berwarna merah maron itu menjadi yang paling sering dilihat pengunjung di acara Otoblitz International Classic Car Show. ”Mobil ini karoserinya dipesan khusus oleh Presiden Soekarno, pengerjaannya di Italia,” ujar Hartawan Setjodiningrat  alias Hauwke, pengusaha yang kini memiliki mobil bekas pakai Soekarno.

Hawke memiliki empat mobil lain milik Soekarno. Empat mobil buatan Amerika dan satu mobil bermerek Zyl tahun 1957 buatan Rusia. Kondisi mobil Zyl ini dibiarkan apa adanya. Misalnya, cat yang sudah mengelupas, jok yang terkoyak di sana-sini. Di rumahnya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Hauwke pernah memiliki koleksi mobil antik produksi tahun 1900 hingga 1970-an hingga 200 unit. Jumlahnya disusutkan hingga tinggal 100 mobil. ”Tempatnya makin gak cukup,” ujar Hauwke.

Salah satu koleksi mobil tuanya dari awal abad ke-19 adalah Chevrolet truk buatan tahun 1927. Mobil yang masih dihidupkan dengan engkol. Dulunya, kata Hauwke, mobil berwarna hijau tua itu adalah mobil jenazah di sebuah rumah sakit di samping sekolahnya di Semarang.

Robert (70) tak ingat lagi kapan ia masuk jadi anggota PPMKI. Namun, sejak ia bergabung, pria yang hafal sejarah mobil-mobil kuno di Indonesia ini sama sekali tidak pernah memiliki mobil antik. Bagi teman-temannya yang ingin menggali sejarah tentang mobil-mobil kuno di Indonesia, Robert seakan kamus berjalan. Dari mobil kuno yang sudah rongsok itulah sejarah kembali dilacak.

Sutanto (45), misalnya, mendapatkan mobil Buick buatan Amerika produksi tahun 1946. Mobil itu ditemukan di sebuah gudang yang tertutup rapat oleh tembok. Sudah 30 tahun mobil itu terkurung di dalam gudang saat Sutanto membelinya.

Hauwke mendapatkan mobil Chevrolet Truck di Semarang. Mobil yang dipakai untuk mengangkut jenazah itu dibeli dalam keadaan setengah rongsok. Ia lalu mencari informasi di internet untuk merekonstruksinya. Ternyata mobil itu aslinya berbentuk truk. Hauwke lalu mengembalikan bentuk mobil itu menjadi sediakala.

Berkat bantuan teknologi canggih seperti internet, sekarang ini lebih mudah untuk merekonstruksi mobil kuno dalam kondisi apa pun. Sutanto, misalnya, mendapatkan hood ornament mobil Buick dari kuburan-kuburan mobil di Amerika.

Hood ornament ini semacam simbol merek mobil yang pada zaman dulu biasanya dipasang di bagian depan kap mobil. Tidak perlu menghabiskan ongkos untuk pergi ke Amerika, cukup klik di internet, barang yang dicari pun segera ada di tangan.

Harga mobil kuno sekarang ini cenderung naik karena kegiatan pameran semakin sering dilakukan. Di situ biasanya terjadi transaksi jual beli mobil atau sekadar saling menukar koleksi.  Kegiatan mengoleksi mobil ini memunculkan bidang pekerjaan baru, yaitu menjadi pemburu mobil bekas. Biasanya, setiap kolektor sudah memiliki pemburu langganan. Semakin tua mobil, semakin mahal harganya, apalagi bila mobil itu terkait dengan suatu peristiwa sejarah yang besar.

Tak ada perawatan khusus untuk mobil kuno. Hanya, terkadang mencari part mesin atau part body yang agak susah,”ujar Hiapy. Kisah di balik sebuah mobil kuno juga melekat pada setiap pemilik. Biasanya, ada pehobi mobil kuno yang berburu mobil bukan hanya dari kualitas mesin melainkan estetika tampilan. Budi mengoleksi mobil kuno yang punya nilai sejarah. ”Jadi, saya merawat mobil bekas pemerintahan. Ada Dodge, Cadillac, macam-macam,” tutur Budi Santosa, Pembina PPMKI.

Nilai histori tersebut melekat pada tiap mobil. Ada mobil yang menjadi bernilai karena pernah dipakai tokoh terkenal atau pejabat negara. Ada juga mobil yang harga jualnya mahal karena pernah dipakai pada peristiwa bersejarah. Karena itu, kesan yang melekat pada tiap mobil sangat khas.

Di masa pandemi, sejak Covid-19 merebak bulan Maret tahun lalu, aktivitas komunitas jadi sangat terbatas. Bila tahun-tahun sebelumnya PPMKI rutin mengadakan tur dan gathering minimal tiga kali setahun, tahun ini tidak ada tur ke mana pun. Yang ada hanya gathering dan aktivitas bakti sosial. ”Biasanya, kalau tur, ada 70 mobil yang ikut,” ujar Hiapy.●(M Fauzian)

pasang iklan di sini