SUMEDANG-–Koran bekas kerap berakhir dijual ke tukang loak dan oleh tukang loak disalurkan ke pedagang di pasar tradisional atau tukang sayur keliling. Namun di tangan orang punya kreativitas, koran bekas disulap menjadi barang kerajinan yang bernilai tinggi.
Di antara orang kreatif itu terdapat nama, Iis Risnawati, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun Cidempet, Desa Cibeureuyeuh, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.
Perempuan yang karib disapa Ceu Iroh ini mulanya hanya iseng membuat koran untuk jadi kotak tisu dan tempat air mineral. Kerajinan ini ditekuninya sejak beberapa tahun silam.
“Ternyata ada yang tertarik dan membelinya. Dari sana saya mulai menjual,” ujar Ceu Iroh ketika dihubungi Peluang, Rabu (19/8/20).
Dengan modal Rp300 ribu, diam membuat produknya bervariasi menjadi tidak hanya kotak tisu, tetapi juga tempat buah, bross, vas bunga, gantungan kunci, keranjang, pot bunga dan lain sebagainya.
Bahkan kreativitasnya membuat Ceu Iroh mampu menyediakan lapangan kerja, yaitu sesama ibu rumah tangga dan remaja disekitar rumah menjadi karyawan.
“Setiap bulan kami memproduksi puluhan produk dengan omzet antara Rp2-5 juta. Tidak besar, tetapi ini menjadi penghasilan sampingan,” ungkap dia lagi.
Pandemi Covid-19 juga berdampak pada usahanya. Namun Ceu Iroh tetap berproduksi sekalipun omzet menurun drastis.
Ketekunan Ceu Iroh, membuat dia mendapatkan sejumlah pernghargaan. Dia menjadi tutor di BLK Kabupaten Sumedang dan kerap diundang menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan talk show.
Kecintaannya terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan limbah, membuat Ceu Iroh mau mengolah sebuah bank sampah. Produk kerajinan kertas bekas yang dipimpinnya juga diminati warga di luar Sumedang, Bogor, Lampung, Padang hingga warga Jepang (Van).