Peluang News, Jakarta — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (kode saham:GOTO) berhasil menutup tahun 2024 dengan raihan EBITDA (pendapatan sebelum pajak dan amortisasi) Grup yang tumbuh 348% secara year-on-year menjadi Rp399 miliar. Pada kuartal keempat saja, angkanya tumbuh 191% secara kuartalan (QoQ) menjadi Rp386 miliar.
Penyedia ekosistem digital tersebut mengumumkan kinerja keuangan kuartal keempat dan tahun penuh 2024, yang melampaui panduan titik impasnya dengan capaian rekor tertinggi.
Pada periode tersebut GTV inti (gross transation value) GoTo meningkat sebesar 66% YoY pada kuartal keempat menjadi Rp79,2 triliun dan tumbuh 58% sepanjang tahun penuh menjadi Rp268,2 triliun. Sementara itu, GTV Grup pada kuartal keempat tumbuh 32% secara YoY menjadi Rp144,5 triliun, dan tumbuh 29% untuk setahun penuh menjadi Rp519,8 triliun.
Dengan capaian itu, pendapatan bruto GOTO pada kuartal keempat tumbuh 28% YoY menjadi Rp5,0 triliun dan naik 30% sepanjang tahun penuh menjadi Rp18,1 triliun.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan sepanjang tahun 2024, perusahaan itu terus mencari cara baru dan efektif untuk memenangkan persaingan ketat dalam menjangkau konsumen Indonesia.
“Melalui inovasi produk yang konsisten dan eksekusi yang unggul, kami berhasil melampaui panduan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp386 miliar untuk setahun penuh serta mencatatkan kuartal pertama dengan EBITDA yang disesuaikan positif pada unit bisnis Financial Technology,” ujarnya melalui keterangan pers yang diterima Peluang, Kamis (13/3).
Manajemen GoTo melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun dan mengharapkan hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025 seiring dengan strategi ekosistem perusahaan itu yang terus terbukti efektif.
Ke depan, GoTo akan semakin memperkuat bisnisnya melalui inovasi, baik dari sisi operasional maupun di level produk, untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Menurut Direktur Keuangan Grup GoTo Simon Ho, perbaikan pada pendapatan dan profitabilitas mencerminkan pertumbuhan yang terus berlanjut dari layanan inti perusahaan itu serta efektivitas strategi pengelolaan biaya yang telah diterapkan di seluruh lini bisnis.
“GTV inti Grup dan pendapatan kami terus meningkat secara konsisten sepanjang tahun, di sisi lain, pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci, memungkinkan kami menurunkan beban kas rutin tetap sebesar 3% sepanjang tahun penuh menjadi Rp5,3 triliun. Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada tahun 2025.”
Sepanjang 2024, beban kas rutin tetap Grup turun sebesar 3%, sementara biaya kas rutin korporasi turun 34%. GoTo mempertahankan posisi kas dan neraca keuangan yang solid. Hingga 31 Desember 2024, Perseroan memiliki kas dan setara kas serta deposito jangka pendek senilai Rp21 triliun atau setara dengan US$1,3 miliar.