Hampir empat dasa warsa, sejak beroperasi pada 1987, Koperasi Simpan Pinjam CU Pancur Kasih kian menunjukkan eksistensinya sebagai koperasi simpan pinjam yang mendapat dukungan masyarakat.
Peluangnews – Saat berdiri, tujuan awalnya hanya sebagai sarana untuk saling tolong menolong dalam mengatasi kesulitan ekonomi rumah tangga keluarga di lingkungan Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih (YKSPK). Namun siapa nyana, dalam usianya kini 37 tahun, KSP CU Pancur Kasih tumbuh fenomenal dengan pencapaian aset Rp3,3 triliun. Anggota tercatat 206.707 orang dengan total simpanan Rp2,519 triliun dan pinjaman beredar Rp2,366 triliun.
Saat menggelar Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2023, pada 26-27 Februari 2024 di Pontianak Kalimantan Barat, Ketua KSP CU Pancur Kasih Martono mengatakan kian kuatnya dukungan anggota yang meminta agar KSP ini melakukan pemekaran usaha atau spin-off. Tidak hanya sekadar simpan pinjam, tetapi juga dijajaki kemungkinan usaha lain yang menguntungkan, terutama di sektor riil, bidang jasa dan pertanian.
Rencana pengembangan usaha tersebut, juga sudah pernah dijajaki melalui berbagai forum dialog dengan para anggota. Dari situ terbersit kesepakatan untuk pengembangan usaha yang lebih luas.
Secara resmi, RAT ke 36 KSP CU Pancur Kasih, dibuka oleh Asisten Deputi Pengawasan Koperasi Kementerian Koperasi UKM Adji Permana, Senin malam (26/2/2024) diikuti lebih dari 600 orang anggota dari berbagai Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar. Hadir sejumlah pejabat terkait, antara lain Kepala Dinas Koperasi UKM Kalbar Junaidi, Ketua Pengurus Inkopdit Djoko Susilo, Ketua Puskopcuina Marselus Sunardi, Ketua Puskopdit Khatulistiwa Stefanus Masiun, Ketua Puskop CU Borneo, Marsianus Syarib serta para kepala dinas koperasi tingkat kabupaten/kota se Kalbar.
Dari total anggota CUPK yang 206 ribu orang, 60% adalah petani. Karenanya, kata Martono, koperasi ingin membantu kebutuhan mereka dengan pengembangan usaha saprotan ataupun penyediaan pupuk.
Pada saat yang sama, General Manager KSP CUPK Januarto Budi Assa menambahkan, sektor usaha yang juga dinilai prospektif adalah bidang jasa, terutama penyewaan aula kantor CUPK yang permintaannya makin ramai. Unit Jasa, timpalnya, juga akan menyasar kepada sektor yang cukup menjanjikan seperti, rental mobil, hingga pengadaan barang. Di tahun 2024 ini, CUPK menargetkan peningkatan aset Rp3,942 triliun. (Irm)