Cetak Aset Rp 3,3 Triliun KSP CU Pancur Kasih jajaki Spin-off

dok.peluangnews.id

Peluangnews-Pontianak : Setelah 36 tahun berkutat di sektor pembiayaan simpan pinjam, KSP Credit Union Pancur Kasih melakukan lompatan dengan menjajaki sejumlah usaha non simpan pinjam. Yang saat ini diincar adalah sektor riil di bidang jasa, investasi dan pertanian.

Rencana pengembangan usaha tersebut, kata Ketua KSP CU Pancur Kasih Martono sudah dijajaki melalui berbagai forum dialog dengan para anggota yang kini sudah mencapai 206 ribu orang.

“Pengembangan usaha CU Pancur Kasih kami diskusikan secara terbuka dengan anggota melalui Focus Group Discussion (FGD) tahun 2023. Dari situ terbersit kesepakatan untuk pengembangan usaha yang lebih luas,” ujar Martono kepada peluangnews.id di sela Rapat Anggota Tahunan KSP CU Pancur Kasih Tahun Buku 2023 hari ini, Selasa (27/2/2024) di Pontianak, Kalimantan Barat.

RAT ke 36 Tahun Buku 2023 itu sebelumnya dibuka oleh Asisten Deputi Pengawasan Koperasi Kementerian Koperasi UKM Adji Permana, Senin malam (27/2/2024) diikuti lebih dari 600 orang anggota dari berbagai Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar. Hadir sejumlah pejabat terkait, antara lain Kepala Dinas Koperasi UKM Kalbar Junaidi, Ketua Pengurus Inkopdit Djoko Susilo, Ketua Puskopcuina Marselus Sunardi, Ketua Puskopdit Khatulistiwa Stefanus Masiun, Ketua Puskop CU Borneo, Marsianus Syarib serta para kepala dinas koperasi tingkat kabupaten/kota se Kalbar.

Di era dengan pertumbuhan teknologi informasi serba cepat, pemisahan usaha atau Spin-off, kata Adji Permana adalah keniscayaan yang tidak terhindarkan karena dunia usaha dituntut semakin kreatif jika tak ingin ditinggal oleh kemajuan pasar.

“Tetapi Spin-off harus disikapi secara cermat, dan Kopdit CU Pancur Kasih juga harus tetap fokus dengan usaha yang jadi andalannya,” tutur Adji.

Spin-off sendiri merupakan tawaran yang dilontarkan Menteri Koperasi Teten Masduki, sebagai upaya menarik koperasi memasuki kancah bisnis yang lebih modern.

Menurut Martono, spin-off CUPK tidak akan menggiring koperasinya keluar dari fokus simpan pinjam. Simpan pinjam, lanjut dia, tetap jadi usaha andalan. Spin-off dimaksudkan sebagai upaya menjembatani berbagai usaha anggota yang cukup bervariasi.

“Dari total anggota CUPK yang 206 ribu orang, 60% adalah petani. Karenanya kami ingin bantu kebutuhan mereka dengan pengembangan usaha Saprotan ataupun penyediaan pupuk,” kata Martono.

Sektor yang juga dinilai prospektif adalah bidang jasa, terutama penyewaan aula kantor CUPK yang makin ramai. Unit Jasa, timpalnya, juga akan menyasar kepada sektor yang cukup menjanjikan seperti, rental mobil, hingga pengadaan barang.

Keputusan CUPK memasuki usaha spin-off, pungkas Martono, masih akan disepakati bersama anggota dalam RAT sebagai forum pengambil keputusan tertinggi. Kinerja keuangan CUPK sepanjang 2024 tumbuh positif dengan membukukan aset sebesar Rp 3,294 triliun, simpanan anggota Rp 2,519 triliun dan pinjaman beredar Rp 2,366 triliun. Anggota sebanyak 206.707 orang. (Irm)

Exit mobile version