octa vaganza

Cegah Pencemaran di Lingkungan Industri dengan Inovasi Digital

JAKARTA—-Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan apresiasi kepada Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang  pada 2020 ini menemukan cara mencegah pencemaran di lingkungan industri dengan teknologi digital.

Inovasi itu adalah  digital center teknologi pencegahan pencemaran industri melalui Sistem Informasi Digital Berbasis Revolusi Industri 4.0 (SINDI) dan integrasi Adaptive Monitoring System (AiMS) sebagai teknologi monitoring kualitas lingkungan industri secara realtime dengan menggandeng PT. Hartono Istana Teknologi sebagai mitra strategis.

Menperin menyampaikan, SINDI 4.0 dan AiMS yang terintegrasi ini merupakan salah satu solusi industri terkait pelaporan kualitas lingkungan dalam jaringan sesuai dengan protokol kesehatan di era new normal selama dan pasca-pandemi Covid-19 nanti.

“Dengan sistem ini, industri akan mendapatkan kemudahan sekaligus kecepatan pelaporan kualitas lingkungan industri yang baik sebagai evaluasi internal maupun sebagai basis pelaporan kepada pihak eksternal,” kata Agus Gumiwang dalam kunjungannya ke  BBTPPI, Semarang, Senin (22/6/20).

 Lanjut Menteri, perangkat online monitoring kualitas lingkungan tersebut telah diaplikasikan di beberapa industri seperti industri tekstil garmen di kabupaten Semarang, PT. Ungaran Sari Garments dan industri crumb rubber di Semarang, CV. Jadi Jaya Makmur.

 “Dengan aplikasi teknologi online monitoring ini, keseluruhan data emisi dari industri tersebut dapat dianalisis secara realtime dan terhubung dalam sistem informasi digital (SINDI) untuk dapat digunakan sebagai evaluasi dan analisis kualitas lingkungan industri,” ujar dia.

 Agus menegaskan, pihaknya telah meminta kepada seluruh satker di lingkungan Kemenperin untuk mengaplikasikan teknologi revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan pelayanannya.

“Hal ini seperti yang diterapkan BBTPPI Semarang, sehingga menjadi momen penting dalam upaya pengembangan industri nasional yang berdaya saing global di era digital,” tegasnya.

 Namun demikian, dalam upaya mencari terobosan baru, Menperin berpesan agar seluruh satker di lingkungan Kemenperin dapat menjalankan protokol kesehatan sesuai prosedur selama masa pandemi Covid-19.

“Dalam kondisi serba sulit, memang dibutuhkan inovasi untuk memenuhi target pelayanan, dan agar capaian kita tidak turun, meskipun dengan tantangan yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, digitalisasi merupakan jawaban,” pungkasnya.

Exit mobile version