hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Cecep Kodir Jaelani, Komitmen Tinggi

BANDUNG-—Menjadi aktivis lingkungan hidup memang mudah, kalau hanya berbicara, melakukan kampanye hingga advokasi. Yang sulit justru menerapkannya sebagai gaya hidup hijau dalam keseharian.

Direktur Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Cecep Kodir Jaelani mengaku untuk mengubah kebiasaan bukan hal mudah.   Sehari-hari pria kelahiran 6 Juli 1980 ini membawa totebag menggantikan kantong plastik, membawa tumbler untuk mengurangi pembelian air mineral dalam kemasan, hingga mengurangi penggunaan sedotan plastik.

“Hal ini dilakukan jika kita punya komitmen yang tinggi dan kesadaran ini muncul sejak beraktivitas di PUPUK,” ungkap alumni Jurusan Sejarah Universitas Padjadjaran ini kepada Peluang, berapa waktu lalu.

Cecep mengaku tergugah,  sejak berinteraksi dengan program-program pemberdayaan masyarakat dan pada saat PUPUK memiliki program pengembangan rotan ramah lingkungan.  Sejak saat dia banyak berinteraksi dan mendalami isu-isu usaha yang berkelanjutan.

Menurut Cecep bisnis dan lingkungan bisa diselaraska. Bisnis hijauselain memberikan profit bagi pelakunya dapat menyelamatkan lingkungan dan menyeimbangkan kehidupan sosial. Prinsipnya bisnis hijau ini akan senantiasa memperhatikan triple bottom line: people, profit, planet.

Pada 12 Oktober lalu komunitas PUPUK bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat (Jabar), serta berbagai komunitas lain mengagas kegiatan bertajuk West Java Green 2019. Lewat kegiatan ini diharapkan para pelaku UMKM dan startup mau menerapkan bisnis hijau.

Cecep bersama kawan-kawannya harus mengedukasi konsumen bahwa produk ramah lingkungan sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh mereka. Dia melihat peran komunitas sangat besar untuk mendekatkan produk ramah lingkungan dengan konsumennya.

“Pertumbuhan bisnis hijau sesungguhnya didorong oleh meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk-produk yang lebih sehat, organik, non pestisida,”  pungkas Cecep (Irvan Sjafari).

pasang iklan di sini