Peluang News, Jakarta – Bagi Anda yang ingin berwisata mengeksplorasi keindahan budaya Indonesia di bulan ini, rangkaian event wisata unggulan ini bisa Anda masukkan ke dalam rencana destinasi di bulan April.
Terdapat 5 kegiatan wisata budaya yang menjadi bagian dari program Karisma Event Nusantara yang digelar di berbagai daerah di Tanah Air. Program ini menawarkan khazanah wisata budaya, seni dan kuliner dari masing-masing daerah.
Kementerian pariwisata telah menyusun 5 program wisata andalan tersebut. Ini daftarnya.
- Festival Gelar dan Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu
Festival Gelar dan Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu akan digelar mulai 20 April hingga 31 Mei 2025 di PPN Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Bagi Anda yang ingin merasakan suasana khas pesisir dan mengenal lebih dalam kehidupan para nelayan, event ini tentu bisa Anda masukkan ke dalam rencana perjalanan di bulan ini.
Rangkaian inti dari event ini adalah Upacara Adat dan Upacara Laut, karnaval dan gelar budaya, lalu dilanjutkan dengan berbagai macam aktivitas masyarakat pesisir Palabuhanratu, seperti lomba mancing tradisional Babalang, Jalan Sehat Pesisir Cleaning Beach, Perlombaan Olahraga Tradisional, Wayang Golek, dan Bazar Wisata Kuliner & Expo.
- Festival Rimpu Mantika
Festival ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata melalui pelestarian budaya, yang melibatkan peran serta pelaku ekonomi kreatif guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan kunjungan wisatawan. Festival ini menampilkan beragam kegiatan seperti permainan tradisional anak-anak, pertunjukan musik tradisional Bima, serta peragaan busana dari Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu dengan menggunakan kain khas Bima.
Festival Rimpu Mantika akan berlangsung pada 24-26 April 2025 di Lapangan Serasuba, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan mengusung tema Aesthetic of Bima, yang berfokus pada pelestarian keindahan budaya Bima.
Anda juga bisa mengeksplorasi kuliner tradisional yang berkolaborasi dengan berbagai daerah seperti Sumbawa, Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Jawa, Sunda, Minang, Palembang, Medan, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
- Makassar Culinary Night
Makassar Culinary Night adalah surge bagi para pecinta kuliner. Festival ini akan berlangsung pada 25-27 April 2025 di Monumen Mandala Makassar. Festival ini hadir sebagai wadah kuliner dengan konsep street food yang menjadi tempat berkumpulnya berbagai UMKM lokal yang menampilkan sajian kuliner khas Makassar hingga kuliner kekinian.
Berbagai hidangan kuliner khas seperti Coto Makassar, Pallubasa, Pisang Epe, Mie Titi, dan berbagai kuliner kekinian lainnya dapat ditemui di sini. Festival ini juga menjadi ruang bagi para pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk mereka dan berkolaborasi dengan komunitas kuliner di Makassar.
- Solo Menari
Solo Menari adalah festival yang digelar setiap tahun untuk menyambut Hari Tari Sedunia pada 29 April. Pada tahun ini, Solo Menari akan diselenggarakan pada 29 April di Kota Solo dengan mengusung tema Daun Menari, mengangkat simbol daun yang memberi manfaat bagi kehidupan, festival ini mengajak kita untuk lebih peduli terhadap alam dan lingkungan.
Selain sebagai perayaan seni tari, Solo Menari juga menjadi pembuktian kepada masyarakat nasional dan internasional bahwa Solo bukan hanya sekadar Kota Wisata, tetapi juga Kota Tari. Festival ini semakin menguatkan posisi Kota Solo sebagai Kota Kreatif di bidang Craft dan Folk Art, yang secara resmi diakui oleh UNESCO pada 31 Oktober 2023.
- Festival Semarapura
Festival Semarapura 2025 akan berlangsung dari 28 April hingga 1 Mei 2025 di Taman Kota Klungkung, Bali. Festival ini mengusung tema Nayaka Maetala Udayana, yang berarti kebangkitan tanah kelahiran di tangan pemimpin bijaksana.
Festival Semarapura 2025 menawarkan berbagai kegiatan budaya yang mempesona, mulai dari pameran UMKM, kuliner lokal, hingga pertunjukan seni yang menggugah. Salah satu highlight festival ini adalah pertunjukan tari legendaris Baris Jangkang Desa Budaga, yang dipadukan dengan musik ekraf dan musik Bali.
Sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, festival ini dicanangkan bebas dari pemakaian plastik sekali pakai, seiring dengan upaya memperkenalkan prinsip ramah lingkungan dalam setiap aspek acara.